Sambut Ibu Kota Negara, desa di PPU tata objek wisata

id Desa, di, PPU, tata, wisata, sambut, Ibu Kota, Negara,wisata

Sambut Ibu Kota Negara, desa di PPU tata objek wisata

Surau atau Mushalla Al-Ikhlas di atas Danau Banyu Bening, Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. (Antaranews Kaltim/ M Ghofar)

Sepaku, Kaltim (ANTARA) -
Desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, terus menata objek wisata demi menyambut rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru pada 2024 agar semua siap ketika IKN benar-benar pindah.
 
"Sekarang proses pembangunan infrastruktur pendukung untuk calon IKN di Kecamatan Sepaku terus dimulai, sehingga kami di desa juga turut mempersiapkan diri," ujar Kepala Desa Semoi Dua, Hadi Muntoro di Sepaku, Jumat (30/4).
 
Ia menyadari bahwa warga yang pindah ke Sepaku, PPU, dalam kaitan IKN baru pada 2024 yang mencapai 1,5 juta jiwa, bukanlah jumlah yang sedikit sehingga banyak hal yang perlu disiapkan untuk menyongsong perpindahan tersebut.

Baca juga: Dusun Butuh Magelang tak kalah indah dengan Himalaya
 
Penduduk baru di IKN yang sebanyak itu selain perlu makan-minum dan kebutuhan dasar lain, dipastikan juga perlu piknik untuk menyegarkan otak sehingga pihaknya telah mempersiapkan sejumlah objek wisata yang akan layak dikunjungi ketika IKN benar-benar pindah.
 
Desa Semoi Dua di Kecamatan Sepaku, PPU, merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara sehingga desa ini menjadi strategis dikembangkan berbagai objek wisata sesuai dengan kondisi yang ada.
 
"Setidaknya ada tiga objek wisata yang sedang kami tata saat ini, yakni Bukit Embun, Danau Banyu Bening yang di dalamnya juga ada Danau Cinta Segitiga, kemudian Agrowisata Durian," ujar Hadi.

Baca juga: Yogyakarta pantau kesiapan pelaku wisata jelang Lebaran
 
UDanau Banyu Bening merupakan kawasan yang lahannya dimiliki oleh Pemerintah Desa Semoi Dua. Pihaknya sudah mulai aksi dalam penataannya, seperti di atas salah satu danau tersebut telah dibangun surau.
 
Selanjutnya, pihaknya akan membangun rumah singgah sekaligus tempat pertemuan di danau tersebut. Harapannya adalah ketika ada tamu yang berkunjung bisa menyewa rumah singgah, sekaligus bisa dijadikan ruang pertemuan.
 
"Konsep kami dalam mengembangkan objek wisata adalah dengan prinsip ekowisata, makanya kami tetap menjaga kelestarian lingkungan sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga," kata Hadi Muntoro.