Mesir ajukan permintaan 80 ton kopi dari NTB

id Ekspor Kopi,Bank Indonesia,Lalu Thoriq,Mesir,NTB

Mesir ajukan permintaan 80 ton kopi dari NTB

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Heru Saptaji (kiri tiga), bersama Sekretaris Daerah NTB H Lalu Gita Ariadi (kiri empat), memecahkan kendi sebagai tanda pelepasan ekspor dua kontainer kopi robusta di Mataram, Senin (19/4/2021). ANTARA/Awaludin

Dalam pertemuan itu, Atase Perdagangan Mesir meminta langsung pengiriman biji kopi 'green bean', ujar Thoriq
Mataram (ANTARA) - Importir di Mesir meminta dikirimkan kopi hasil produksi petani di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 80 ton pada Juni 2021 sesuai dengan perjanjian bisnis yang disepakati bersama pelaku usaha mitranya di provinsi setempat.

"Pukul 12.00 Wita hari ini, saya akan menandatangani kontrak pengiriman kopi jenis robusta dan arabika dengan aggregatornya," kata Pemilik UD Berkah Alam Lalu Thoriq, usai mengikuti pelepasan ekspor 44 ton kopi robusta ke Korea Selatan, di halaman Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, di Mataram, Senin.

Ia mengatakan keberhasilan menjalin kontrak pengiriman kopi ke Mesir merupakan hasil dari promosi dagang yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB ke luar negeri secara virtual (zoom meeting) yang digelar beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kopi Indonesia raih transaksi 10 ribu dolar AS di Los Angeles

Pertemuan secara virtual yang difasilitasi oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB tersebut diikuti oleh Atase Perdagangan Mesir Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.

"Dalam pertemuan itu, Atase Perdagangan Mesir meminta langsung pengiriman biji kopi green bean," ujar Thoriq.

Pria yang pernah menjadi tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan itu mengaku siap untuk mengirim biji kopi sebanyak 80 ton senilai Rp9 miliar sesuai permintaan mitranya.

Baca juga: Wabup Lampung Barat dukung bimtek eksportir kopi

Sebab, ia memiliki stok biji kopi sebanyak 600 ton yang tersimpan di kelompok tani binaannya di Kabupaten Lombok Utara, dan Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

"Insya Allah bulan Juni atau dua bulan setelah pengiriman ke Korea Selatan, kopi NTB akan masuk pasar Mesir," ucap Thoriq yang juga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan adanya kontrak bisnis pengiriman kopi ke Mesir sebagai bentuk percepatan perluasan pasar komoditas nontambang.

Baca juga: Kunjungi Kampung Kopi Payungi, Ardito bahas konsep ekonomi kerakyatan

Menurut dia, keragaman negara tujuan ekspor menjadi sangat penting, karena itu, pihaknya terus membuka pintu-pintu ekspor komoditas nontambang.

"Semakin banyak aternatif negara tujuan ekspor maka ketahanan pasar ekspor akan lebih terjaga karena alternatif lebih banyak dan pemain pelaku usaha akan semakin lebih ramai karena pemainnya para pelaku UMKM," katanya.