Bandarlampung (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandarlampung, telah memusnahkan barang bukti hasil dari kejahatan sejak 22 Desember 202 hingga 12 April 2021.
"Barang bukti yang telah kita musnahkan sebanyak 355 perkara," kata Kepala Seksi (Kasi) Barang Bukti Kejari Bandarlampung, Ade S di Bandarlampung, Senin.
Dia menjelaskan sebanyak 335 perkara tersebut terdiri dari 232,6816 gram sabu-sabu, 722,243 gram ganja, 5,30 gram ekstasi, 532 butir psykotropika, 19 paket tembakau gorila.
Kemudian barang bukti lainnya yakni 24 pcs pakaian, 14 unit senjata api rakitan, 3 unit senjata tajam, 4 unit mesin jackpot (judi), dan 1075 lembar uang palsu terdiri dari 1065 lembar pecahan 100 ribu dan 10 lembar pecahan 50 ribu.
"Semua barang bukti kita musnahkan dengan cara kita blender untuk narkotika, kita potong untuk senjata api, kita bakar untuk ganja, dan lainnya," kata dia.
Ade menambahkan yang terbanyak dalam pemusnahan barang bukti tersebut di antaranya narkotika jenis ganja, ekstasi, dan sabu.
Ke depan pihaknya akan menjadwalkan untuk melakukan pemusnahan barang bukti dalam waktu tiga bulan sekali. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penumpukan barang bukti di Kantor Kejari Bandarlampung.
"Hal ini juga kita lakukan agar mencegah adanya penyalahgunaan di lingkungan Kejari serta lainnya. Tapi mudah-mudahan tidak ada seperti itu," kata dia lagi.
Berita Terkait
Pemkot Bandarlampung salurkan bantuan kepada 842 warga terdampak banjir
Kamis, 18 April 2024 19:54 Wib
Pemkot Bandarlampung: Uji tera di pasar untuk lindungi konsumen
Kamis, 18 April 2024 16:09 Wib
Bawaslu Lampung sebut lokus perkara PHPU ada di 10 TPS
Kamis, 18 April 2024 10:15 Wib
Kemenag Bandarlampung sebut manasik haji memperkuat pembekalan JCH
Rabu, 17 April 2024 18:15 Wib
DLH Bandarlampung gerak cepat atasi sampah selama Lebaran
Rabu, 17 April 2024 11:57 Wib
KAI Tanjungkarang Lampung catat penjualan 67.735 tiket selama arus mudik Lebaran
Selasa, 16 April 2024 10:00 Wib
Pemilir di Bakauheni landai pada Senin malam
Senin, 15 April 2024 22:02 Wib
ASDP catat sebanyak 448.514 penumpang belum kembali ke Jawa
Senin, 15 April 2024 15:02 Wib