Kasus baru COVID-19 di Padang kembali naik

id covid-19 di padang

Kasus baru COVID-19 di Padang kembali naik

Kepala Dinas Kesehatan Padang Ferimulyani Hamid. ANTARA/Ikhwan Wahyudi

Padang (ANTARA) - Jumlah kasus baru positif COVID-19 di Padang, Sumatera Barat kembali mengalami peningkatan mengacu kepada data yang dihimpun Dinas Kesehatan setempat

"Peningkatan kasus mulai terjadi sejak awal April, karena masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Minggu.

Berdasarkan data yang dihimpun lonjakan kenaikan kasus positif di bulan April terjadi pada 8 April 2021 sebanyak 91 orang di Padang terkonfirmasi positif.

{Begitu juga pada 14 April sebanyak 74 orang terkonfirmasi, lalu 16 April sebanyak 69 orang terpapar COVID-19, "kata dia.

Ia menilai lengahnya masyarakat dalam menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi penyebab utama melonjaknya kasus COVID-19 di Padang.

"Ini terlihat di sejumlah tempat mulai dari masjid dan mushala, perkantoran, rumah makan, restoran, dan lainnya," kata dia.

Kemudian dengan diizinkannya shalat tarawih dan pesantren Ramadhan pada tahun ini jika tidak diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan maka akan terus ada potensi peningkatan, lanjutnya.

Melihat kondisi peningkatan positif COVID-19, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat mengenakan masker keluar rumah atau berada di keramaian serta area publik.

Lalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan karena sampai saat ini pandemi belum berakhir.

" Jika sakit, jangan ke kantor, masjid, mushala, atau bepergian ke tempat umum," katanya mengimbau.

Feri juga mengajak warga untuk segera melakukan tes usap PCR di Puskesmas terdekat apabila merasa sakit seperti demam, batuk, pilek, sesak nafas, mual, diare, nyeri persandian, dan sebagainya.

Kemudian melakukan isolasi mandiri sebelum hasil tes usap keluar.

Ia juga mengimbau para lansia untuk melakukan vaksinasi di puskesmas terdekat. Tes usap dan vaksinasi gratis tanpa dipungut biaya," katanya.