Jumlah penumpang angkutan udara datang dan pergi di Kepri turun

id Penumpang udara turun,kepulauan riau

Jumlah penumpang angkutan udara datang dan pergi di Kepri turun

Suasana di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Tanjungpinang, Kepri. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik  (BPS) mencatat jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang angkutan udara melalui bandara yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan pada Februari 2021.

Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo mengatakan jumlah kedatangan penumpang domestik ke bandara Kepri bulan Februari 2021 sebanyak 86.830 orang, jumlah ini mengalami penurunan 17,71 persen dibandingkan bulan lalu.

"Jika dibandingkan dengan kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kedatangan penumpang juga mengalami penurunan sebesar 53,85 persen," kata Agus di Tanjungpinang, Jumat.

Sementara itu, kata dia, selama Februari 2021 ada sebanyak 84.149 orang penumpang angkutan udara domestik yang berangkat dari bandara di Kepri. Penumpang yang berangkat mengalami penurunan 7,07 persen dibandingkan Januari 2021.

"Sedangkan, jumlah penumpang yang berangkat pada Februari 2021 turun 54,53 persen, jika dibandingkan Februari 2020 dari 185.064 orang menjadi 84.149 orang," ungkapnya.

Selama bulan Februari 2021, lanjutnya, penumpang angkutan udara internasional yang datang ke Kepri hanya sebanyak 35 orang.

Penumpang angkutan udara internasional yang berangkat dari bandara di daerah itu juga sebanyak 35 orang.

Dikatakannya, secara umum dapat disimpulkan bahwa jumlah penumpang angkutan udara di Kepri selama Februari 2021 didominasi oleh penumpang penerbangan domestik yang datang yaitu sebesar 52,39 persen.

Sedangkan yang terendah adalah jumlah penumpang penerbangan internasional baik yang berangkat atau yang datang yaitu hanya sebesar 0,01 persen dari total seluruh penumpang angkutan udara.

"Secara keseluruhan, jumlah penumpang angkutan udara baik domestik dan internasional Februari 2021 mengalami penurunan sebesar 12,76 persen dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Februari 2020 terjadi penurunan sebesar 54,49 persen," demikian Agus.