Kemenparekraf nilai wisata hiu paus di Gorontalo yang terbaik di Indonesia

id Hiu paus,gorontalo,kemenparekraf,wisata hiu

Kemenparekraf nilai wisata hiu paus di Gorontalo yang terbaik di Indonesia

Lokasi wisata hiu paus di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. (FOTO ANTARA/Debby Mano)

Destinasi wisata hiu paus di Gorontalo itu harus bisa dijaga dan dilestarikan
Gorontalo (ANTARA) - Deputi Bidang Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) Wawan Gunawan menilai wisata hiu paus di Gorontalo adalah yang terbaik di Indonesia.

"Ini dapat dilihat dari aspek aksesibilitas yang dekat dari bibir pantai dan dekat dari ibu kota provinsi," katanya saat berkunjung ke lokasi wisata hiu paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Rabu.

Ia bersama sejumlah pejabat Kemenpar berkesempatan melihat dari dekat hiu paus di Gorontalo, yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Jarak dari ibu kota Gorontalo ke lokasi juga hanya ditempuh sekitar 30 menit.

"Wisata hiu paus di Indonesia hanya tiga, di Berau Kalimantan, Teluk Cendrawasih di Papua dan di Gorontalo. Saya sudah dua kali ke Berau tidak ketemu hiu paus. Saya ke Teluk Cenderawasih lokasinya jauh, sehingga kepala dinasnya tidak merekomendasikan. Di sini dengan durasi waktu sangat singkat kita bisa melihatnya. Saya kira ini sangat luar biasa," katanya.

Menurut dia kelebihan destinasi wisata hiu paus di Gorontalo itu harus bisa dijaga dan dilestarikan.

Wawan Gunawan mengaku sangat terkesan melihat empat ekor hiu paus meliuk-liuk mengitari perahu yang ditumpangi rombongan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili menyebut pemerintah daerah sudah menetapkan kawasan wisata hiu paus sebagai kawasan yang dilindungi.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).

"Pengembangan destinasi wisata hiu paus juga sudah memiliki 'masterplan' sejak tahun 2016 lalu. Meski begitu, tantangannya bagaimana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus selesai," demikian Rifli Katili,
Baca juga: Pengelolaan wisata Hiu Paus diminta berkelas dan berlanjut
Baca juga: KKP nilai desa wisata bahari dengan hiu paus dilindungi tingkatkan ekonomi warga