Adik Hamengku Buwono, KGPH Hadiwinoto dimakamkan di Hastorenggo Kotagede

id Gusti Hadi,KGPH Hadiwinoto,Yogyakarta,Sultan HB X,Hastorenggo,Pemakaman,KGPH Hadiwinoto dimakamkan,KGPH Hadiwinoto dimak

Adik Hamengku Buwono, KGPH Hadiwinoto dimakamkan di Hastorenggo Kotagede

Pelepasan jenazah adik kandung Raja Keraton Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto di rumah duka di Jalan Kenari Gang Tanjung VII UH, Kota Yogyakarta, Kamis. (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Beliau sangat sabar dan bijaksana menanggapi segala sesuatu permasalahan yang ada di Keraton, kata dia
Yogyakarta (ANTARA) - Puluhan pelayat melepas pemberangkatan jenazah adik kandung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto untuk dimakamkan di Pemakaman Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Kamis.

Pemberangkatan jenazah KGPH Hadiwinoto atau akrab disapa Gusti Hadi dilakukan di rumah duka di Jalan Kenari Gang Tanjung VII UH, Umbulharjo, Kota Yogyakarta diiringi keluarga, kerabat, serta sejumlah abdi dalem Keraton.

Kendati Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X tidak tampak hadir, tiga putri Sultan yakni GKR Mangkubumi, GKR Hayu, dan GKR Condrokirono ikut melepas jenazah pamannya itu.

Adik Sri Sultan HB X, GBPH Yudhaningrat mengatakan, jenazah Lurah Pangeran Keraton Yogyakarta itu dikebumikan di sebelah pusara istri GBPH Prabukusumo di Pemakaman Hastorenggo, Kotagede.

Menurut Yudhaningrat, pemilihan lokasi pemakaman itu berdasarkan keinginan Gusti Hadi sendiri.

"Ini sebetulnya yang buat Mas Hadiwinoto, kalau putra-putra (Sri Sultan HB IX) meninggal lebih gampang di sini. Dari pada di (pemakaman) Imogiri karena kalau Imogiri harus pakai jarik," kata dia saat ditemui di Pemakaman Hastorenggo.
Prosesi pemakaman jenazah adik kandung Raja Keraton Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto di Pemakaman Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Kamis. (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)


Di mata keluarga, menurut Yudhaningrat, mendiang Gusti Hadi merupakan sosok yang mengayomi karena memiliki posisi sebagai lurah pangeran sekaligus Penghageng Tepas Panitikismo atau lembaga yang mengelola pertanahan Keraton.

"Beliau sangat sabar dan bijaksana menanggapi segala sesuatu permasalahan yang ada di Keraton," kata dia.

Sementara itu, putri sulung Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi mengatakan ketidakhadiran Sri Sultan HB X dalam pemberangkatan jenazah Gusti Hadi mempertimbangkan faktor usia.

Mengingat saat ini masih masa pandemi, menurut Mangkubumi, ayahandanya ingin menjaga agar tidak memunculkan klaster baru penularan COVID-19 dalam pemberangkatan pemakaman adiknya itu.

"'Ngarso dalem' (Sultan HB X) menjaga, karena beliau lansia dan menjaga agar tidak terjadi klaster baru, mengingat ini masih pandemi. Saya sama adik-adik juga tidak sampai makam, gantian kita di hari berikutnya. Ya semaksimal mungkin kita menjaga," kata Mangkubumi.

KGPH Hadiwinoto meninggal dalam usia 72 tahun pada Rabu (31/3) di RSUP Dr Sardjito pukul 08.13 WIB karena serangan jantung. Ia merupakan putra ketiga Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KRAy Widyaningrum.