Pemprov Lampung siapkan pengetatan simpul kedatangan antisipasi mudik

id Pengetatan simpul kedatangan, antisipasi mudik,mudik lebaran

Pemprov Lampung siapkan pengetatan simpul kedatangan antisipasi mudik

Ilustrasi- Masyarakat yang hendak bepergian melalui transportasi udara di Bandara Radin Inten II Lampung. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Penyekatan di sejumlah simpul kedatangan di Provinsi Lampung
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah menyiapkan skema pengetatan dan penyekatan simpul kedatangan guna mengantisipasi adanya kegiatan mudik Lebaran tahun 2021 ini.

"Saat ini kami tengah menyiapkan skema pengetatan, bahkan penyekatan di sejumlah simpul kedatangan di Provinsi Lampung," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan penyekatan di sejumlah simpul kedatangan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kegiatan mudik oleh masyarakat.

"Meski mudik dilarang oleh pemerintah, tidak menutup kemungkinan tetap akan ada masyarakat yang melakukan mudik lebih awal, sehingga kami antisipasi hal ini," katanya lagi.

Menurutnya, saat ini telah disiapkan semua sarana prasarana yang menunjang pengetatan simpul kedatangan.

"Protokol kesehatan akan kami tegakkan jangan sampai ada penambahan kasus COVID-19, dan kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti bandara, pelabuhan, dan pengelola jalan tol untuk melakukan pengetatan pengawasan," ujarnya pula.

Persiapan pengetatan pengawasan perjalanan domestik juga dilakukan di Bandara Radin Inten II Lampung.

"Terkait dengan operasional bandara saat ini atau di masa mudik Lebaran, pihak bandara mengacu pada aturan yang ada di Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri dalam masa pandemi COVID-19," ujar EGM Bandara Radin Inten II M Hendra Irawan.

Ia menjelaskan sesuai dengan aturan tersebut bagi pelaku perjalanan udara wajib menunjukkan surat keterangan negatif COVID-19 dari tes usap, tes cepat antigen, atau pun tes embusan napas melalui GeNose.

"Wajib menerapkan protokol kesehatan, lalu untuk penerbangan kurang dari dua jam tidak diperbolehkan untuk makan, dan tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon atau pun secara langsung sepanjang perjalanan," ujarnya lagi.
Baca juga: Larangan mudik Lebaran cegah penularan COVID-19 berpeluang dorong "staycation"
Baca juga: Larangan mudik harus disertai pengawasan ketat