Densus tangkap seorang pria di Tinumbu terkait pembom Gereja Katedral

id Bom Makassar, Gereja katedral, densus 88, kota makassar, amankan pria, berinisial M, bom Makassar, kamar kos, jalan Tinu

Densus tangkap seorang pria di Tinumbu terkait pembom Gereja Katedral

Suasana kamar kosan terduga teroris berinisial M usai digeledah tim Densus 88 Anti Teror di jalan Tinumbu I, lorong 132A, di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). ANTARA/Darwin Fatir.

Makassar (ANTARA) - Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan seorang pria berinisial M terduga teroris yang diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri Gereja Katedral di jalan Tinumbu I, lorong 132A, nomor 15, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Iya, katanya ditangkap tadi pagi waktu keluar kosnya. Ini lagi ramai-ramai orang. Saya dipanggil tadi di kosannya, karena ada mau dibongkar di dalam kamarnya," beber Ketua RT 001 RW 003, Hamka kepada awak media, Senin.

Ia mengatakan polisi memintanya untuk menyaksikan saat penggeledahan kamar yang ditinggali bersangkutan. Pria disapa akrab warga setempat bernama Mamang, memang menyewa kamar kos tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Saat ditanyakan apakah pernah melihat pelaku bom berinisial L bersama Mamang, kata dia, sejauh ini tidak pernah melihat secara langsung, tapi dari informasi keduanya sering bersama-sama.

"Saya tidak pernah lihat mereka sama. Tapi yang lebih jelas tahu itu yang punya kos," katanya.

Secara terpisah, pemilik rumah kos, Amri menuturkan, bersangkutan memang menyewa kamar kosnya berada samping rumah. Kamar kos tersebut berdinding tripleks dengan dua kamar. Bersangkutan sudah tinggal beberapa tahun di kamar tersebut.

"Biasa kalau sudah pulang kerja, mengaji-mengaji di depan rumah, dan kalau mau masuk Magrib kadang dijemput Lukman (pelaku) untuk salat Magrib di dekat SPBU Tinumbu. Disitu selalu salat, padahal ada mesjid dekat sini," ungkap Amri.

Ia menuturkan, pagi tadi saat dia bangun sudah banyak orang, termasuk petugas untuk meminta izin menggeledah kamar kosnya. Beberapa dokumen, cairan dan barang milik bersangkutan dibawa polisi termasuk rekorder CCTV-nya turut dibawa petugas.

Ditanyakan apa pekerjaan bersangkutan, kata dia, berjualan pakaian muslim di jalan Irian. Kemungkinan saat hendak berangkat berjualan dibuntuti lalu diamankan polisi setelah dipantau.

"Jualan pakaian di jalan Irian. Dia itu orang Bone, soal ditangkapnya saya tidak tahu persis, bisa saja dibuntuti. Dia orang baik dan mudah bergaul," katanya.

Dari informasi diterima, Mamang bernama asli Rusmang, kelahiran Malaysia, 18 Oktober 1994, dan tamat SLTA pada tahun 2013.

Sebelumnya, tim Densus 88 Anti Teror, melakukan penggeledahan di rumah kos pelaku L di jalan Tinumbu I, lorong 132A, nomor 15, dan rumah orang tua pelaku di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Usai penggeledahan selama tujuh jam di lokasi setempat, terlihat polisi membawa dua bungkusan plastik bening untuk diamankan sebagai barang bukti.