REI Lampung optimistis relaksasi tingkatkan penjualan properti

id Relaksasi properti, sektor properti Lampung, pemulihan ekonomi

REI Lampung optimistis relaksasi tingkatkan penjualan properti

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Lampung Djoko Santoso saat memberi keterangan. Bandarlampung, Selasa 9/3/2021 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian, sebaiknya memanfaatkan momen ini sebab pemerintah telah memberikan beragam kemudahan dalam hal pembiayaan kredit ataupun pajak, ujarnya
Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Real Estat Indonesia (REI) Lampung Djoko Santoso optimistis adanya relaksasi di bidang properti dapat meningkatkan penjualan.

"Kita apresiasi adanya relaksasi di bidang properti seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan relaksasi pembiayaan kredit properti hingga 0 (nol) persen," ujar Djoko  di Bandarlampung, Selasa.

Ia menjelaskan dengan adanya sejumlah kebijakan relaksasi oleh pemerintah dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat untuk memiliki hunian.

Baca juga: 86 ribu UMKM di Lampung gunakan QRIS

"Kami optimistis adanya relaksasi di sektor properti dapat meningkatkan penjualan properti serta mempermudah masyarakat untuk memiliki hunian," katanya.

Ia menjelaskan selama pandemi COVID-19 sektor properti menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak dengan penurunan pembelian 70-80 persen.

"Pada tahun 2020 kemarin tercatat penurunan pembelian properti 70-80 persen, namun ini merupakan lintasan peristiwa yang harus dijalani serta tidak dapat dicegah sebab banyak pula sektor yang terdampak pandemi COVID-19," ucapnya.

Baca juga: PHRI catat okupansi hotel Lampung mulai tumbuh 55 hingga 65 persen

Ia mengatakan adanya relaksasi di sektor properti diharapkan dapat memberi peluang bagi pelaku usaha dalam mengembangkan produk baru setelah terbentuknya sentimen positif di tengah masyarakat.

"Bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian, sebaiknya memanfaatkan momen ini sebab pemerintah telah memberikan beragam kemudahan dalam hal pembiayaan kredit ataupun pajak," ujarnya.

Baca juga: Produksi padi di Lampung naik 22,47 persen

Menurutnya, dengan adanya relaksasi di sektor properti diharapkan terjadi pula relaksasi di sektor lain untuk menunjang pemulihan perekonomian.

"Harapannya tidak hanya sektor properti dan otomotif, namun di sektor lain pun bisa mendapatkan relaksasi lalu semua pemangku kepentingan pun harus ikut serta menyukseskan program ini guna memulihkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19," katanya.