Lapas Perempuan Bandarlampung buka program rehabilitasi dan pelatihan kemandirian

id Lapas perempuan, rehabilitasi mandisi lapas perempuan, LPW

Lapas Perempuan Bandarlampung buka program rehabilitasi dan pelatihan kemandirian

Program rehabilitasi narkotika dan pelatihan kemandirian bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Bandarlampung. (Antaralampung/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Bandarlampung, membuka program rehabilitasi narkotika dan pelatihan kemandirian bagi warga binaan setempat.

"Tingginya risiko penyalahgunaan kembali dan risiko kematian akibat perilaku penyalahgunaan narkotika menyebabkan layanan terapi dan rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkotika harus tersedia di Lapas," kata Kepala Lapas Perempuan, Putranti Rahayu di Bandarlampung, Selasa.

Dia melanjutkan meningkatnya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Lapas tidak terlepas dari persoalan permintaan dan pasokan narkotika secara agresif dan terus menerus terjadi di lingkungan masyarakat umum.

Tujuan pada kegiatan itu sendiri di antaranya memberikan pelatihan keterampilan bagi warga binaan agar memiliki bekal untuk dapat hidup mandiri setelah bebas, mendorong keberlangsungan dan kemajuan industri dalam Lapas, dan dalam rangka menjalankan strategi pengurangan permintaan zat narkotika serta meningkatkan kualitas hidup warga binaan sehingga dapat diterima kembali dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat.

"Untuk kegiatan pelatihan kemandirian kita bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Lampung. Sedangkan untuk program rehabilitasi kita bekerja sama dengan BNNP Lampung dan Panti Rehabilitasi Wisma Ataraxis," kata dia.

Putranti berharap dengan adanya pelatihan keterampilan di bidang agribisnis yang berkesinambungan, budi daya tanaman hias, serta sayuran tersebut mampu menjadi ikon bagi Lapas Perempuan serta menjadi daya tarik masyarakat.

"Sehingga masyarakat dapat membeli tanaman hias yang dikelola dari dalam Lapas. Disamping itu, kami juga mengupayakan untuk melakukan penjualan dengan sistem online dan seluruh petugas nantinya akan mempromosikan hasil budidaya ini pada media sosialnya masing-masing," kata dia lagi.