Nilai impor Lampung naik 31,63 persen

id nilai impor lampung, barang impor naik, bps lampung

Nilai impor Lampung naik 31,63 persen

Kepala BPS Lampung Faizal Anwar (ANTARA/HO)

Nilai impor Januari 2021 tersebut juga naik 45,31 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu, Faizal
Bandarlampung (ANTARA) - Nilai impor Provinsi Lampung pada Januari 2021 mencapai 210,39 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami peningkatan sebesar 31,63 persen dibanding Desember 2020. 

"Nilai impor Januari 2021 tersebut juga naik 45,31 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu, " kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Faizal Anwar,  di Bandarlampung,  Rabu. 

Ia menyebutkan, dari sepuluh golongan barang impor utama pada Januari 2021,  lima golongan barang mengalami peningkatan, masing-masing adalah biji-bijian berminyak naik 693,99 persen; ampas/sisa industri makanan naik 5,95 persen.

Baca juga: Nilai ekspor komoditas Lampung turun 21,7 persen

Kemudian,  pupuk naik 181,56 persen; berbagai produk kimia naik 109,90 persen; serta gula dan kembang gula yang dalam bulan sebelumnya tidak terjadi impor pada golongan barang tersebut. 

Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan adalah binatang hidup turun 5,11 persen; mesin-mesin/pesawat mekanik turun 23,37 persen; besi dan baja 
turun 27,06 persen; berbagai barang logam dasar turun 8,22 persen; serta bahan kimia organik turun 52,35 persen.

Kepala BPS Provinsi Lampung itu menjelaskan,  negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Januari 2021 adalah Nigeria 83,09 juta dolar: Australia 31,65 juta dolar; Saudi Arabia 24,58 juta dolar; India 22,92 juta dolar. 

Baca juga: Produksi padi di Lampung naik 22,47 persen

Kemudian, Amerika Serikat 17,58 juta dolar; Tiongkok 11,33 juta dolar; Argentina 4,07 juta dolar; Belarusia 2,68 juta dolar; Kanada 2,48 juta dolar; dan Taiwan 1,90 juta dolar.

Faizal menambahkan,  nilai impor menurut penggunaan barang pada Januari 2021 dibanding Desember 2020 untuk bahan baku/penolong naik sebesar 36,30 persen dan barang konsumsi naik 122,50 persen.

Sedangkan barang modal turun 70,59 persen. Jika dibandingkan dengan Januari 2020, bahan baku/penolong naik 50,83 persen dan barang konsumsi naik 141,23 persen, sedangkan barang modal turun 68,87 persen.