Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung menegaskan bahwa sekolah tatap muka baru akan dimulai apabila daerahnya sudah berada di zona hijau.
"Masalah pembukaan sekolah secara tatap muka kita lihat situasinya ini kan masih dalam pandemi artinya kalau tidak zona hijau kita tidak bisa izinkan pembelajaran tatap muka," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandarlampung, Sukarma Wijaya, di Bandarlampung, Minggu.
Dia menegaskan kembali meskipun Pemerintah Pusat berencana atau mengizinkan sekolah secara tatap muka pada Juli atau di tahun ajaran baru Bandarlampung tetap tidak akan mengambil resiko jika kondisi pandemi belum benar-benar aman.
"Hal tersebut tidak menjadi masalah, kita diberi kesempatan bisa membuka sekolah apabila daerah sudah zona hijau," kata dia.
Dia mengatakan pula, di zona hijau pun apabila terjadi kasus konfirmasi positif virus corona kepada tenaga pendidik ataupun siswa-siswi Satgas Penanganan COVID-19 berhak menutup kembali sekolah.
"Jadi saya tidak ingin terlalu gegabah dan ceroboh, kita ikuti dulu saja aturan yang ada, Insyaallah zona hijau Bandarlampung mulai sekolah tatap muka," kata dia.
Menurutnya, siapa yang akan menjamin para siswa-siswi ini tidak terpapar COVID-19 sebab kebanyakan dari mereka menuju ke sekolah menggunakan angkutan umum dan ojek online, ini pun menjadi sangat berbahaya bagi mereka.
Oleh karena itu, ia akan membahas kembali perpanjangan sekolah dalam jaringan (daring) dengan Wali Kota Bandarlampung yang baru Eva Dwiana sebab pada masa kepemimpinan sebelumnya Surat Edaran masuk sekolah sampai bulan April.
"Saya akan bertemu dengan Wali Kota Eva Dwiana dan membicarakannya, karena kemarin kan sampai April dan kondisi sekarang kita masih zona oranye yang memilki resiko tinggi," kata dia.
Namun begitu, Sukarma menjelaskan bahwa persiapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah yang berada di bawah Pemkot Bandarlampung seperti taman kanak-kanak, SD dan SMP sudah diterapkan.
"Semua sudah siap protokol kesehatan tapi kan belum bisa terlaksana karena masih beresiko tinggi karena pandemi COVID-19 belum juga berakhir," kata dia.
Berita Terkait
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
Gakkumdu Bandarlampung menghentikan penelusuran kasus TPS 19 Waykandis
Jumat, 15 Maret 2024 10:44 Wib
Bawaslu Bandarlampung: Kasus TPS 19 Waykandis diregistrasi ke Gakkumdu
Kamis, 22 Februari 2024 20:28 Wib
Kasus TPS 19 Waykandis, caleg PKS dan Demokrat penuhi panggilan
Senin, 19 Februari 2024 13:35 Wib
Caleg PKS Sidik Efendi akui kenal dengan Ketua KPPS TPS 19 Waykandis
Senin, 19 Februari 2024 12:05 Wib
Gakkumdu Bandarlampung telusuri surat suara tercoblos di TPS 19
Rabu, 14 Februari 2024 21:26 Wib
Januari 2024, Lampung alami deflasi 0,19 persen
Kamis, 1 Februari 2024 13:29 Wib
Seorang WNI "overstay" di Jepang meninggal akibat COVID-19
Kamis, 25 Januari 2024 21:41 Wib