Warga cor jalan yang "tak tersentuh" pengaspalan

id cor jalan

Warga cor jalan yang "tak tersentuh" pengaspalan

Sejumlah warga bergotong-royong mengecor jalan tembus dari Jalan Nusantara 5 ke Jalan Nusantara 4, Labuhanratu Raya, Kec Labuhanratu, Kota Bandarlampung, Sabtu. (ANTARA/Triono Subagyo)

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah warga di Jalan Nusantara 5 Kelurahan Labuhanratu Raya, Kecamatan Labuhanratu, Kota Bandarlampung melakukan pengecoran jalan penghubung ke Jalan Nusantara 4 karena "tidak tersentuh" pengaspalan.

Tokoh masyarakat setempat, Zakaria Mansyur di Bandarlampung, Sabtu menjelaskan pengecoran tersebut dilakukan karena jalan penghubung sepanjang 20 meter kondisinya memprihatinkan.

"Kalau hujan airnya menggenang di sana, padahal jalan itu selalu digunakan oleh warga baik kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan pejalan kaki," kata dia.

Inisiatif pengecoran tersebut sudah dalam direncanakan. Namun baru direalisasikan sekarang karena pada pengaspalan Jalan Nusantara 5 beberapa waktu lalu, warga berharap pemborong atau pihak terkait memperhatikan jalan tersebut.

"Ternyata terlewatkan, sehingga warga berinisiatif mengumpulkan dana untuk pengecoran. Tenaga dari warga di sini dilakukan secara gotong-royong," kata dia.

Zakaria menjelaskan, saat hujan, genangan air cukup mengganggu, apalagi itu di depan dua rumah warga. "Kasihan Pak Burlian jika hujan, air menggenang di jalan depan rumahnya," kata Zak, sapaan akrabnya.

Tokoh warga setempat lainnya, Duwari mengatakan, pengaspalan tersebut merupakan bentuk kepedulian dari warga baik yang tinggal di jalan setempat maupun lainnya.

"Kita kumpulkan dana dan alhamdulillah cukup untuk mengecor jalan itu. Bahkan ada yang menyumbang semen," katanya.

Tokoh agama setempat Ustad Nur Zaini S.HI mengatakan dengan dicornya jalan tersebut akan memperlancar kendaraan warga.

"Jalan tersebut merupakan jalan untuk menembus ke sejumlah arah, sehingga keberadaannya secara laik sangat diperlukan guna memperlancar pengendara," katanya.

Ketua RT04 LK I Labuhanratu Raya, Busroni mengapresiasi kepedulian warganya yang dengan bahu membahu dan ikhlas menyumbangkan materi dan tenaganya.

"Ini inisiatif warga. Mereka sumbangan sukarela dan mengerjakannya pun bergotong-royong," kata dia.

Koordinator pengerjaan Dedi Setiawan ST mengatakan ketebalan pengecoran antara 15 hingga 20 centimeter.

"Ini cukup kuat karena takarannya pun kita bikin seoptimal mungkin," kata dia.

Warga lainnya Heriyadi mengatakan, pasir dibeli dari Gunungsugung, Lampung Tengah.

"Kita akan optimalkan material yang ada agar jalan ini bisa bagus untuk selamanya," terang dia, yang juga sebagai koordinator pembelian material dan operasional mesin molen.