Malaysia akhirnya laksanakan vaksinasi COVID-19 pada 28 Februari

id Malaysia,Imunisasi

Malaysia akhirnya laksanakan vaksinasi COVID-19 pada 28 Februari

Seorang dokter mengambil sampel usab dari seorang pria untuk tes COVID-19 di luar Clinic Ajwa, Shah Alam, Malaysia, Kamis (10/12/2020). Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan vaksin Covid-19 tidak harus mendapatkan sertifikasi halal agar dapat didistribusikan di Malaysia. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/rwa.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan sudah siap untuk melaksanakan Rencana Imunisasi COVID-19 Kebangsaan fasa pertama begitu suplai vaksin Pfizer-BioNTech tiba di Malaysia pada 26 Februari 2021.

Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan sesi latihan awal pengantaran vaksin tersebut ke Klinik Kesehatan Belaga di Sarawak pada 29 Januari dan Rumah Sakit Bintulu pada 30 Januari sebagai persiapan telah berjalan lancar.

"Fasilitas yang dipilih untuk fasa pertama ini melibatkan semua fasilitas yang telah kita kaji. Kita telah memberi dan membuat keputusan bahwa keperluan listrik dan keperluan ultra low freezer temperature (ULTF) disesuaikan dengan suhu untuk vaksin tersebut sampai. Sebelum dikeluarkan ke tempat vaksinasi yang hanya ada 120 jam untuk digunakan," ujarnya.

Menurutnya, latihan awal pengantaran tersebut untuk memastikan bekal vaksin dari pabrik perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, di Puurs, Belgia, yang menggunakan tempat yang dingin sampai di Malaysia tanpa masalah.

"Ini adalah latihan yang amat penting kami dan ia telah berhasil dilaksanakan dan data menunjukkan tidak ada isu atau kelemahan," katanya.

Adham mengatakan fasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 bagi fasa pertama yang dilengkapi kemudahan seperti pendingin ULTF bagi memastikan suhu yang sesuai untuk penyimpanan vaksin, sebelum dikeluarkan dan dibagikan kepada tempat vaksinasi telah dipastikan.