Sampit, Kalteng (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah menyelamatkan tiga ekor orang utan (Pongo pygmaeus) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam satu hari pada Minggu (31/1) lalu.
"Total ada tiga ekor. Dua ekor yaitu induk dan anak di Jalan Jenderal Sudirman dan satu ekor orang utan dewasa di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Selasa.
Penyelamatan satwa dilindungi itu, kata dia, dibantu oleh Orang utan Foundation Internasional (OFI) yang datang ke Kotawaringin Timur bersama tim BKSDA Kalimantan Tengah dari Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun.
Keberadaan orang utan di kebun karet warga di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 11 itu dilaporkan warga sejak sepekan lalu. Warga menyebutkan ada tiga ekor orang utan yang terlihat, yakni indukan jantan dan betina, serta seekor anak orang utan.
Muriansyah menjelaskan sekitar satu pekan tim BKSDA melakukan pemantauan dan terakhir yang terlihat adalah hanya induk betina dan anaknya. Penyelamatan pun dilakukan terhadap dua ekor orang utan tersebut.
Induk orang utan ditangkap dengan cara dibius, sedangkan anaknya digendong. Induk betina itu diperkirakan berusia 20 tahun dengan berat 26 kilogram, sedangkan anak orangutan berjenis kelamin jantan diperkirakan baru berusia 10 bulan dan berat tiga kilogram.
"Lokasi penyelamatan berupa kebun karet. Orangutan merusak dan memakan kulit pohon karet karena kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," katanya.
Sementara satu ekor orang utan lainnya yang diselamatkan adalah berjenis kelamin jantan berusia sekitar 25 tahun di persawahan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Orang utan ini ditemukan dalam kondisi luka di kepala bagian kiri, diduga akibat senjata tajam.
Petugas mengobati luka di bagian kepala orangutan tersebut dengan menjahitnya sebanyak sembilan jahitan. Petugas juga meminta keterangan warga untuk menelusuri kemungkinan penganiayaan oleh warga terhadap orang utan tersebut.
"Ketiga orang utan itu sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diobservasi dan disiapkan untuk dilepasliarkan. Kami mengucapkan terima kasih kami kepada warga km 11 Jalan Jenderal Sudirman, serta warga dan perangkat desa Lampuyang yang sudah membantu dan bekerja sama dengan BKSDA Kalteng dalam proses rescue (penyelamatan)," demikian Muriansyah.
Berita Terkait
Angkutan laut Lebaran perdana dari Sampit ke Jawa angkut 768 pemudik
Minggu, 31 Maret 2024 6:13 Wib
Akibat Karhutla di Sampit, jarak pandang kurang dari 10 meter
Senin, 2 Oktober 2023 8:36 Wib
Banjir parah kembali landa wilayah utara Kotawaringin Timur
Jumat, 7 Oktober 2022 11:14 Wib
Kapal pengangkut bungkil sawit karam, 5 ABK berhasil diselamatkan
Jumat, 5 Agustus 2022 16:55 Wib
Enam rumah nelayan di Kotawaringin Timur hancur diterjang banjir rob
Senin, 30 Mei 2022 7:55 Wib
Enam penambang emas tewas tertimbun longsor di Kotim
Jumat, 29 Oktober 2021 8:41 Wib
Seorang pria di Sampit ditangkap polisi karena ubah warna pertalite mirip premium
Selasa, 12 Oktober 2021 5:37 Wib
Pemkab Kotim diminta segera normalilasi sungai cegah banjir di Sampit
Selasa, 7 September 2021 6:43 Wib