3.395 nakes di Boyolali divaksinasi COVID-19

id 3.395 Nakes ,di Boyolali divaksin COVID-19

3.395 nakes di Boyolali divaksinasi COVID-19

Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Sdurvivalina saat memberikan keterangan pada acara pencanangan vaksinasi COVID-19, di Kantor Dinkes Boyolali, Senin (25/1/2021) ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

Boyolali (ANTARA) - Sebanyak 3.395 tenaga kesehatan bersama 10 tokoh masyarakat sebagai pelopor di Kabupaten Boyolali Provinai Jawa Tengah mengikuti vaksinasi COVID-19 dalam acara pencanangan di Kantor Dinkes setempat, Senin.

"Pada acara pencanangan vaksin di Boyolali diikuti 10 tokoh masyarakat termasuk Bupati Seno Samodro, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat, dan 3.395 nakes di wilayahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina.

Menurut Ratri Pemkab Boyolali menerima vaksin tahap pertama jenis sinovac sebanyak 7.600 dosis yang diperuntukan bagi nakes dan 10 tokoh masyarakat yang menjadi pelopor imunisasi.

"Vaksin dosis pertama untuk 3.395 nakes yang terdaftar saat ini, dan jumlah itu, masih terus bergerak atau bisa bertambah, karena masih proses verifikasi, falidasi, dan masih ada yang dilakukan skrining," kata Ratri.

Menurut Ratri pemerintah secara umum membagi vaksinasi menjadi empat tahap, yang pertama untuk nakes bersama 10 tokoh masyarakat, kedua pelayanan publik, ketiga anggota masyarakat dan pelaku ekonomi, serta terakhir anggota masyarakat lainnya kelompok rentan.

Kenapa dilakukan bertahap, kata dia, karena penemuan vaksin COVID-19 merupakan suatu terobosan yang luar biasa di dunia kedokteran saat ini.

Karena, vaksin yang biasanya diproduksi selama minimal lima tahun hingga 12 tahun, sekarang bisa dipercepat cukup butuh waktu satu tahun sudah bisa dihasilkan vaksin yang berkualitas setara.

Sehingga, masyarakat di seluruh dunia berbondong-bondong untuk mencari produksen vaksin yang bisa diberikan masyarakat secara global. Pada akhirnya, pelaksanaan vaksin harus dilakukan secara bertahap karena belum banyak produsen vaksin yang mampu menyediakan untuk sasaran yang ada di seluruh dunia.

Indonesia sudah termasuk negara yang maju dengan pengadaan vaksin, sehingga pelaksanaan vaksinasi sudah mulai diselenggarakan di seluruh daerah di Indonesia.