Penyintas COVID-19 di Lampung antusias ikut donor plasma konvalesen

id COVID-19,Wuhan,Dinkes,PMI,Lampung

Penyintas COVID-19 di Lampung antusias ikut donor plasma konvalesen

Kepala UTD PMI Lampung, dr Aditya M Biomed, saat dimintai keterangan. Minggu. (24/1/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) -
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Lampung dr Aditya M Biomed mengungkapkan bahwa sudah banyak penyintas COVID-19 di Lampung yang ingin mendonorkan plasma konvalesen mereka untuk membantu pasien positif lainnya yang masih dirawat.
 
"Sudah banyak yang daftar dan menghubungi saya untuk donorkan plasma konvalesennya tapi pihak kami yang belum siap, karena masih ada beberapa hal lagi yang harus kami persiapkan untuk bisa melakukan donor plasma," kata Aditya, di Bandarlampung, Minggu.
 
Ia menjelaskan, saat ini masyarakat belum bisa melakukan donor plasma konvalensen sebab PMI sedang mengurus kelayakan UTD untuk dapat melakukan transfusi plasma tersebut di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
"Jadi siapnya itu kan banyak seperti UTD ya harus ada sertifikat dari BPOM, bahwa UTD ini memiliki kemampuan, nah kami sedang mengurusnya, kemudian kita juga masih belum punya kantong plasmanya," kata dia.
 
Ia mengatakan bahwa kantong untuk plasma konvalesen tersebut memang sulit untuk didapatkan di Indonesia sebab produknya merupakan buatan dari negara luar.
 
"Kantong plasma konvalesen di seluruh Indonesia sedang kosong stoknya, katanya baru mau dikirim," kata dia.
 
Namun, dia mengatakan bahwa untuk kesiapan lainnya seperti sumber daya manusia (SDM) dan alat-alat lainnya UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung sudah lengkap.
 
"Meskipun nanti sudah lengkap semua persiapannya dan BPOM telah memberikan sertifikat kelayakan tidak semua penyitas COVID-19 dapat mendonorkan plasmanya, karena ada kriterianya dan akan dilakukan screening dahulu," kata dia.
 
Ia mengatakan bahwa plasma konvalesen ini sama dengan vaksin, hanya saja cara ini menggunakan plasma darah pasien COVID-19 yang sudah sembuh dengan harapan pasien yang sedang sakit dapat terbentuk antibodinya.
 
"Lanjut dia, pemberian plasma konvalesen ini juga belum tentu direspon baik oleh tubuh pasien COVID-19. Responnya tubuh orang pasti berbeda-beda ada yang terbentuk antibodinya dan tidak," kata dia.

Dia pun menekankan bahwa plasma konvalensen ini nantinya hanya diperuntukkan bagi pasien COVID-19 yang sedang dirawat saja dan tidak bagi orang tanpa gejala maupun orang sehat.