Wisatawan lokal mulai ramai kunjungi permukiman Badui di pedalaman Lebak

id baduy,pariwisata lebak,wisatawan lokal

Wisatawan lokal mulai ramai kunjungi permukiman Badui di pedalaman Lebak

Wisatawan lokal mulai ramai mengunjungi kawasan permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten untuk menikmati panorama alam di daerah itu juga sambil menikmati makan buah durian. (ANTARA)

ingin melihat kehidupan warga Badui juga menikmati makan durian
Lebak (ANTARA) - Wisatawan lokal mulai ramai mengunjungi kawasan permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten untuk menikmati panorama alam di daerah ini, sambil menikmati makan buah durian.

Kebanyakan wisatawan lokal itu datang dari berbagai daerah di Provinsi Banten, seperti Serang, Bayah, Tangerang, dan Pandeglang.

"Kami datang ke sini bersama rombongan ingin melihat kehidupan warga Badui juga menikmati makan durian," kata Tati, warga Bayah, Kabupaten Lebak, Jumat.

Kawasan permukiman Badui di Kabupaten Lebak cukup menarik, karena selain alamnya masih asri ,juga kehidupan masyarakatnya sederhana.

Masyarakat Badui menghuni rumah panggung yang terbuat dari atap rumbia, hamparan dan dinding bilik bambu tanpa dilengkapi kamar mandi serta toilet.

Selama ini, kata dia, kehidupan mereka penuh kedamaian dan ketentraman dengan mempertahankan budaya peninggalan nenek moyang.

Permukiman kawasan Badui tidak terlihat barang-barang elektronika, penerangan listrik, dan kendaraan, juga mereka menolak pembangunan sarana infrastruktur jalan.

"Kami merasa senang bisa mendatangi permukiman Badui dan mereka sangat damai juga mencintai alam juga kehidupannya sederhana," katanya.


Ia mengatakan selama ini masyarakat Badui tidak mengalami kesulitan ekonomi dan pangan di tengah pandemi COVID-19.

Produksi pangan seperti padi, pisang, dan umbi-umbian melimpah dari bercocok tanam ladang itu.

"Kami mengapresiasi kehidupan warga Badui cukup sederhana juga persediaan pangan keluarga mencukupinya," kata Tati.

Kodir (40) seorang wisatawan warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengatakan dirinya bersama rombongan pertama kali mengunjungi permukiman Baduy karena penasaran untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Badui.

Selama ini dirinya mengetahui masyarakat Badui hanya dari media elektronika dan belum pernah mengunjunginya.

"Kami datang ke sini akan mengunjungi hutan kawasan Badui juga mendatangi kawasan Badui Dalam," katanya.

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Kanekes Hudri mengatakan wisatawan yang mengunjungi Badui harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, guna mencegah penularan COVID-19.

Apabila pengunjung tidak mematuhi protokol kesehatan dan 3M, kata dia, maka akan dilakukan peneguran oleh petugas. Sebab, lanjut dia, selama ini kawasan pemukiman Badui terbebas dari ancaman penyakit yang membahayakan, termasuk Virus Corona itu.
Baca juga: Warga Badui terbebas dari pandemi COVID-19
Baca juga: Setelah Corona merebak, petani Badui kewalahan layani permintaan jahe merah