BPBD sebut delapan kecamatan di Bandarlampung rawan banjir

id Bandarlampung,Wuhan,Bencana,Banjir,BPBD,banjir bandarlampung

BPBD sebut delapan kecamatan di Bandarlampung rawan banjir

Arsip-Wali Kota Bandarlampung Herman HN saat meninjau lokasi Banjir di Kecamatan Bumi Waras yang terjadi pada tahun 2020. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Akibat perilaku membuang sampah sembarangan
Bandarlampung (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung mengungkapkan terdapat delapan kecamatan di ibu kota Provinsi Lampung ini yang rawan banjir saat hujan datang dengan intensitas tinggi.
 
"Dari delapan kecamatan itu, Telukbetung Selatan, Telukbetung Timur, Kedamaian, Rajabasa, Sukarame, Sukabumi, Panjang, dan Bumiwaras terdapat belasan titik banjir," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandarlampung Sutarno, di Bandarlampung, Senin.
 
Dia mengatakan bahwa penentuan zona rawan banjir tersebut didasarkan oleh data bencana alam yang sering terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
 
Menurutnya, selain intensitas hujan yang tinggi, penyebab lain yang membuat terjadi banjir di Bandarlampung yakni akibat perilaku membuang sampah sembarangan masyarakat di gorong-gorong, sehingga terjadi penyumbatan air dan semakin menyempitnya drainase.
 
"Kalau untuk antisipasi kami selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan gorong-gorong serta memperdalam drainase dengan mengeruk pasirnya," kata dia.
 
Kemudian, BPBD selalu melakukan patroli jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 30 menit, untuk memeriksa kondisi daerah-daerah yang rawan banjir tersebut.
 
Dia juga menyebutkan bahwa di kota ini pun terdapat lima daerah rawan longsor, yakni Kecamatan Panjang, Kedaton, Tanjungkarang Pusat, Langkapura, dan Telukbetung Barat.
 
Terkait kesiapan mengantisipasi bencana itu, ia mengatakan bahwa BPBD setempat telah menyiapkan 70 personel yang selalu bersiaga 24 jam, dan 72 personel yang disiagakan apabila diperlukan.
 
"Kami juga selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung bila ada kemungkinan terjadi gempa bumi dan tsunami," katanya lagi.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung anggarkan Rp15 miliar untuk perbaikan drainase
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung sebut masalah banjir cendrung dibesar-besarkan