Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin menegaskan Malaysia masih sesuai jadwal untuk menerima pasokan vaksin COVID-19 pada Februari 2021.
"Banyak yang mempersoalkan tentang terlambatnya Malaysia dalam memperoleh vaksin, terutama apabila melihat negara-negara tetangga telah mulai menerima vaksin COVID-19," ujar Khairy di Kuala Lumpur, Jumat.
KKetua Komite Khusus Jaminan Akses Pasokan Vaksin COVID-19 (JKJAV) tersebut mengatakan pada waktu sekarang telah disetujui perundingan bersama Pfizer pada November 2020.
"Apabila diterima kelak, Malaysia sebenarnya masih menjadi antara negara terawal di Asia Pasifik yang mendapat akses kepada vaksin COVID-19," katanya.
Pihaknya mengucapkan selamat kepada negara tetangga, yaitu Indonesia dan Singapura, yang telah memulai proses vaksinasi pada rakyat mereka.
"Tetapi saya juga ingin menjelaskan beberapa perkara terutama kepada mereka yang mencoba membandingkan Malaysia dengan dua negara tetangga ini," katanya.
Singapura, ujar dia, memberikan uang muka yang besar kepada calon-calon pemberi vaksin.
"Negara tersebut telah menyediakan peruntukan sebanyak satu miliar dollar Singapura untuk menyediakan vaksin kepada rakyat mereka," katanya.
Malaysia menyediakan peruntukan yang hampir sama tetapi untuk populasi lima kali lebih besar.
"Dengan kata lain, Singapura telah mengesahkan perjanjian pembelian awal vaksin COVID-19 pada harga premium sebelum data ujian klinis dikeluarkan," katanya.
Sementara Indonesia, negara pertama yang meluluskan penggunaan vaksin Sinovac, ujar dia, telah menerima vaksin tersebut lebih awal karena mereka menjadi lokasi uji klinis fase ketiga bagi vaksin tersebut.
"Ini bermakna proses pendaftaran dan kelulusan vaksin tersebut menjadi lebih pantas," katanya.
Jadi, ujar dia, tidak heran Sinovac akan mengutamakan negara-negara yang menjalankan ujian klinis bagi vaksin keluaran mereka.
"Kenapa Malaysia tidak menjadi lokasi uji klinis bagi vaksin Sinovac? Ujian klinis vaksin Sinovac mulai pada tahun lalu dan saat Malaysia menawarkan kepada pihak Sinovac untuk menjadi lokasi ujian klinis, jumlah kasus positif dan kadar penularan di Malaysia adalah sangat rendah," katanya.
Berita Terkait
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
UPTD Kesehatan Hewan Lampung menyediakan 1.500 dosis vaksin rabies
Jumat, 22 Maret 2024 18:52 Wib
Perbanyak vaksinasi DBD cegah keterjangkitan pada anak
Jumat, 23 Februari 2024 17:17 Wib
Lampung terima 500.800 dosis vaksin PMK untuk ternak
Rabu, 31 Januari 2024 17:53 Wib
Dinkes Bandarlampung: Puskesmas belum sediakan vaksin dengue
Minggu, 7 Januari 2024 17:49 Wib
Komisi IX DPR sebut kebijakan vaksin COVID-19 berbayar belum tepat
Minggu, 31 Desember 2023 5:19 Wib
Dinkes Sumsel ajukan permintaan 1.500 vial vaksin COVID-19
Sabtu, 16 Desember 2023 5:17 Wib
Cegah COVID-19, Dinkes Palembang minta 4.000 dosis vaksin Inavac ke Kemenkes
Jumat, 15 Desember 2023 20:16 Wib