Basarnas Lampung bantu pencarian pesawat Sriwijaya SJ182

id basarnas lampung, sar, pesawat sriwijaya, jatuh, kepulauan seribu

Basarnas Lampung bantu pencarian pesawat Sriwijaya SJ182

Petugas menemukan serpihan pesawat Sriwijaya SJ-182 (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Basarnas Lampung membantu pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1).

"Basarnas Lampung mengerahkan personel dan alat utama untuk mendukung pelaksanaan operasi SAR terhadap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomer penerbangan SJ-182," kata Kepala Basarnas Lampung Jumaril, di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan telah memberangkatkan  KN SAR 224 Basudewa menuju Kepulauan Seribu dan RIB 02 telah dipersiapkan di Pelabuhan Bakauheni untuk diberangkatkan pada Minggu ini dengan membawa tim penyelam Basarnas Lampung.

"Untuk dukungan pelaksanaan operasi SAR terhadap jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 yang dilaporkan kehilangan kontak  di Kepulauan Seribu dari Lampung telah memberangkatkan KN Basudewa untuk perkuatan di Kepulauan Seribu," tambahnya.

Pesawat Sriwijaya Air Boeing 735-500 classic series dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1) pada pukul 14.36 WIB.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).