ANTARA harus dapat menangkap peluang pasar

id Pakar Komunikasi Universitas Hasanuddin Prof Dr Hasrullah,Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMI Dr Hadawiah Hatita,HUT ke-83 A

ANTARA harus dapat menangkap peluang pasar

Pakar Komunikasi dan Media Massa dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Hasrullah. ANTARA/HO-Hasrullah

Makassar (ANTARA) - Pakar Komunikasi dan Media Massa dari Universitas Hasanuddin Makassar Prof Dr Hasrullah mengatakan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA harus dapat menangkap peluang pasar di tengah pesatnya perkembangan informasi dan media sosial.

Hal itu dikemukakan Hasrullah di Makassar, Sabtu (12/12), terkait dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-83 Perum LKBN ANTARA yang jatuh setiap 13 Desember.

Menurut dia, untuk dapat menangkap peluang pasar tersebut profesionalitas harus tetap dijaga dan kapasitas sumber daya manusia ANTARA terus ditingkatkan.

Selain itu, kata dia, produk berita yang dihasilkan selaku kantor berita harus selalu menjaga akurasi, objektivitas, dan netralitas, sehingga kepercayaan dan simpati pembaca atau audiensnya bisa bertahan.

Hal itu, katanya, termasuk dengan melihat peluang pasar melalui perkembangan media sosial yang demikian pesat, dengan bersinergi sehingga produk yang dihasilkan ANTARA dapat eksis dan penyebarannya lebih luas dan cepat.

"Fenomena itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak selebriti, politikus, artis, dan selegram untuk mempercepat informasi terkait mereka sampai ke publik," kata Hasrullah yang Guru Besar Ilmu Komunikasi Unhas Makassar itu.

Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Univesitas Muslim Indonesia Dr Hadawiah Hatita mengatakan ANTARA sebagai lembaga media milik negara memiliki tanggung jawab dalam menjaga informasi di Indonesia, termasuk menangkal hoaks yang sering tersebar di media sosial.

"LKBN diharapkan senantiasa memberikan berita-berita yang sehat dan berbudaya bagi masyarakat Indonesia dan tetap menjaga kebhinekaan Indonesia sebagai media yang bertanggung jawab atas kesatuan dan persatuan bangsa," katanya.

Hal tersebut dinilai penting, agar muruah LKBN ANTARA sebagai media perjuangan dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesia tetap terjaga.
Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMI Dr Hadawiah Hatita. ANTARA Foto/HO/Hasrullah