Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menginstruksikan kepada Satgas Tinombala untuk memburu dan menindak tegas kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga kuat bertanggung jawab atas tragedi pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah warga di Sigi, Sulawesi Tengah.
Idham menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang sudah melakukan tindakan pembunuhan terhadap masyarakat apapun dalihnya.
"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," ujar Idham di Jakarta, Senin.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan sudah menerjunkan Satgas Tinombala ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah untuk mencari kelompok teroris MIT tersebut.
Tak hanya Polri, ia mengatakan bahwa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga sudah menerjunkan pasukan TNI untuk mencari dan mengepung kelompok Ali Kalora. "Kami akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora," tegas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut.
Presiden meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya serta memerintahkan Panglima agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror.
"Saya sudah memerintahkan Kapolri dan Panglima mengusut tuntas jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akarnya," tutur Jokowi dalam keterangannya, Senin.
Jokowi mengutuk keras aksi biadab tersebut karena sangat jelas menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat dengan tujuan merusak persatuan dan kerukunan bangsa.
Sebelumnya pada Jumat (27/11) pagi sekitar pukul 10.00 WITA, satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dibunuh oleh sejumlah orang tak dikenal yang diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Ali Kalora.
Keempat korban yang dibunuh kelompok ini adalah Yasa selaku kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.
Tidak hanya membunuh keluarga Yasa, Ali Kalora cs juga mengambil stok beras 40 kg dan rempah-rempah milik keluarga tersebut dan membakar enam rumah. Pasca peristiwa pembunuhan itu, para warga transmigran di wilayah tersebut mengungsi sementara karena merasa khawatir akan keselamatan jiwa mereka.
Berita Terkait
Azis Syamsuddin bungkam usai diperiksa KPK
Selasa, 23 Januari 2024 17:46 Wib
KPK panggil Azis Syamsuddin
Selasa, 23 Januari 2024 14:11 Wib
Dompet Dhuafa Waspada- RSU Sufina Azis renovasi kamar mandi Masjid Al Ikhlas di Desa Bulu Cina
Selasa, 28 Maret 2023 9:10 Wib
KPK periksa Bupati Lampung Tengah, Alzier dan Thomas Azis Riska di Jakarta
Kamis, 24 November 2022 22:11 Wib
KPU RI tak merespons wacana penundaan Pemilu 2024
Rabu, 9 Maret 2022 17:16 Wib
KPK eksekusi Azis Syamsuddin ke lapas Tangerang jalani hukuman 3,5 tahun
Selasa, 8 Maret 2022 18:19 Wib
Polda Metro Jaya tahan Azis Samual terkait pengeroyokan Ketua Umum KNPI
Kamis, 3 Maret 2022 7:04 Wib
Polisi tetapkan Azis Samual tersangka terkait pengeroyokan Ketua Umum KNPI Haris Pertama
Rabu, 2 Maret 2022 12:25 Wib