NU Bandarpampung ajak warga ikut dalam gerakan anti politik uang

id NU Bandarlampung,Pilkada,Pilwakot,Politik uang

NU Bandarpampung ajak warga ikut dalam gerakan anti politik uang

Logo Nahdlatul Ulama (NU). Minggu. (29/11/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna/ho)

Bandarlampung (ANTARA) -  Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bandarlampung mengajak masyarakat setempat ikut serta dalam gerakan anti politik uang, sara, dan hoaks pada pilkada serentak 9 Desember 2020 di daerah ini.

"Kami ingin seluruh masyarakat Bandarlampung berani menolak politik uang, hoaks dan sara pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota," kata Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandarlampung Ichwan Aji, dalam keterangannya, di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya, politik uang, sara dan hoaks akan berimplikasi kepada rusaknya demokrasi dan hal tersebut juga melanggar hukum serta menabrak keyakinan seluruh agama.

Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung yang tinggal beberapa hari lagi, dimana kontestasi demokrasi tersebut menjadi momentum penting yang harus diperhatikan oleh warga, tokoh masyarakat termasuk tokoh agama.

"Kita harus berani menolak politik kotor karena ini demi pertaruhan masa depan Kota Bandarlampung," kata dia.

Menurutnya pula demi melahirkan pemimpin yang memenuhi Tassarruf al-Imam 'ala al-Ra'iyyah Manutun  bi al-Maslahah maka pemilihan wali kota dan wakil wali kota sebagai instrumen demokrasi harus benar-benar berkualitas.

"Kemudian juga pilkada di Bandarlampung harus jujur, adil dan bertanggung jawab," kata dia.

Dia pun meminta kepada warga sebagai pemilik suara dapat menentukan pilihannya berdasarkan bimbingan hati nuraninya dan akal sehat. Tidak boleh juga ada yang merusak suara rakyat dengan cara intimidasi ataupun pemberian suap baik berupa sembako maupun uang serta iming-iming janji.

"Oleh karena itu kami para pimpinan ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Kota Bandarlampung mengambil bagian dalam gerakan ini dan mengajak masyarakat juga ikut pada aksi anti politik uang, sara dan hoaks," kata dia.