Hingga November Kanwil BRI Bandarlampung salurkan KUR super mikro Rp250 miliar

id bri bandarlampung, kur, kur super mikro, modal usaha

Hingga November Kanwil BRI Bandarlampung salurkan KUR super mikro Rp250 miliar

Wakil Pemimpin Wilayah BRI Bandarlampung Sadmiadi. (ANTARA/HO/Humas BRI)

KUR super mikro tersebut sudah disalurkan kepada 2.133 debitur
Bandarlampung (ANTARA) - Hingga November 2020 BRI Kanwil Bandarlampung mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro sebesar Rp250 miliar atau 114  persen dari plafon kuota yang diberikan oleh Kantor Pusat BRI. 

"KUR super mikro tersebut sudah disalurkan kepada 2.133 debitur, dengan 60,61 persen di antaranya dimanfaatkan sebagai modal kerja," kata Wakil Pemimpin Wilayah BRI Bandarlampung Sadmiadi, di Bandarlampung, Kamis. 

Ia menjelaskan KUR super mikro ditujukan untuk masyarakat yang belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang menikmati pinjaman komersial. KUR super mikro juga diprioritaskan untuk pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga yang memiliki usaha. 

Menurutnya, KUR yang diberikan bertujuan untuk memberikan kredit kepada sektor-sektor UMKM dalam mengembangkan usahanya di tengah pandemi COVID-19.

BRI menyambut baik penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan KUR dalam skala super mikro dengan plafon kuota sebesar Rp10 triliun. Penugasan penyaluran untuk skala super mikro ini mempertegas perseroan yang selama ini memiliki DNA mikro dan komitmen memberdayakan UMKM sesuai semangat 'go smaller, go shorter dan go faster'.

"KUR super mikro ini diharapkan usaha skala mikro dapat bertahan dan tetap produktif di masa pandemi ini,” kata Sadmiadi.
Baca juga: LKBN ANTARA Biro Lampung kunjungi Kanwil BRI Bandarlampung
Baca juga: BRI Lampung buka 14 cabang untuk amnesti pajak



KUR super mikro diberikan kepada penerima dengan plafon maksimal Rp10 juta untuk setiap penerima KUR.

"Dengan mendapatkan pinjaman KUR super mikro saya dapat menambah 2 mesin jahit, dan sekarang saya dapat menerima jumlah order jahitan 2 kali lipat dari sebelumnya dengan omzet sekitar Rp10 juta," ujar Irawansyah, penerima pinjaman KUR super mikro. 

Ia mengaku merasa sangat terbantu dan usahanya berjalan dengan baik meskipun dalam masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Kebijakan terkait penyaluran KUR super mikro ini telah diatur oleh Pemerintah dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) No.15 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permenko No. 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.

BRI menargetkan 80 persen portofolio kredit disalurkan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perseroan tetap konsisten menjaga dominasi pada segmen tersebut. 

Hal ini sejalan dengan misi yang diemban BRI bahwa perseroan harus bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin, dengan harga semurah mungkin.

"BRI telah memiliki strategi agar penyaluran KUR, baik di segmen mikro dan super mikro, menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Kami telah melakukan transformasi digital untuk mencapai efisiensi proses dan menciptakan value baru dengan new business model,” ujar Sadmiadi.

Selain KUR super mikro, BRI juga menyalurkan KUR skala mikro dengan total kuota sebesar Rp120 triliun, KUR skala kecil sebesar Rp10 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp200 miliar. Total plafon KUR yang ditargetkan disalurkan BRI pada tahun ini sebesar Rp140,2 triliun.

Hingga November 2020, BRI Kanwil Bandarlampung telah menyalurkan KUR sebesar Rp4,792 triliun atau 91,72 persen dari kuota yang diberikan Kantor Pusat BRI. 

Adapun, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KUR sampai dengan November 2020 terjaga di angka 0,50 persen. BRI Kanwil Bandarlampung optimistis dapat menyalurkan seluruh dana KUR hingga akhir Desember 2020. Hal ini didukung oleh tenaga marketing yaitu Mantri BRI yang mencapai 979 orang.
Baca juga: BRI hadirkan program BritAma FSTVL berhadiah miliaran rupiah