Jajaran tim pelatih Persib Bandung siapkan menu latihan mandiri yang lebih spesifik

id Persib Bandung,Liga Indonesia,Pssi,PT lib

Jajaran tim pelatih Persib Bandung siapkan menu latihan mandiri yang lebih spesifik

Dokumentasi: Tim sepak bola Persib Bandung berlatih di Stadion GBLA, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). Tim Persib Bandung yang dilatih Robert Rene Alberts kembali menggelar latihan usai terhenti akibat pandemi COVID-19 untuk mengembalikan stamina dan kerja sama tim sebagai persiapan kompetisi Liga Indonesia jika dimulai kembali. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Jajaran tim pelatih Persib Bandung telah menyiapkan menu latihan mandiri yang lebih spesifik dan akan mulai diterapkan untuk menjaga kondisi fisik anak-anak asuhnya pada Desember.

Manajemen Persib sebelumnya meliburkan aktivitas pemain dari latihan bersama setelah PSSI dan PT LIB resmi mengumumkan lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia tak akan digelar pada sisa akhir tahun ini.

Para pemain hanya diinstruksikan menjaga kondisi kebugaran mereka dan berlatih secara mandiri sesuai metodenya sendiri tanpa ada arahan terperinci.

"Sejak diliburkan, pemain menjalankan program personal dengan latihan mandiri yang mereka buat. Di bulan November, mereka lebih spesifik menjalankan program yang dibuat dr. Alvin. Latihan spesifik ini lebih pada program mencegah cedera," ujar pelatih fisik Yaya Sunarya dikutip dalam laman resmi klub yang dipantau di Jakarta, Rabu.



Menurut Yaya, setiap pemain akan diberi pola latihan berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Menu latihan itu merupakan program yang dirancang tim pelatih untuk dijalankan secara mandiri oleh semua pemain.

"Rencananya di bulan Desember baru ada yang diberikan oleh tim pelatih. Program yang digabungkan dengan menu dari dr. Alvin secara general untuk semua pemain," katanya.

Program latihan spesifik ini tidak akan dibebankan kepada para pemain yang mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia seperti Kakang Rudianto, Bayu Mohammad Fiqri dan Beckham Putra Nugraha.

Menurut Yaya, para pemain tersebut bisa fokus mengikuti program yang dirancang timnas. Baginya hal itu tak menjadi masalah, bahkan bisa lebih baik karena mereka berlatih bersama.

"Yang berada di timnas mereka menjalankan program dari timnas. Jadi, tidak mendapat menu latihan mandiri dari tim," kata dia.