Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 1.200 anggota TNI dari Divisi II Kostrad diberangkatkan dari Stasiun Tanjungkarang untuk latihan gabungan Antarkecabangan (Ancab) 2020 di Baturaja, Sumatera Selatan.
“Sekitar 1.200-an prajurit akan berangkat ke Baturaja, Sumatera Selatan menggunakan kereta Luar Biasa (KLB) dan Rangkaian Kereta Kuala Stabasa,” kata Dansatgas Bengkang Ancab 2020, Brigjend TNI Budi Fitri, di Bandarlampung, Selasa.
Menurutnya, sebanyak 1.400-an anggota TNI mengikuti latihan militer di Baturaja Sumatra Selatan.
“Jadi latihan yang melibatkan semua kecabangan ini untuk melatih prajurit TNI untuk mencapai tingkat profesional di bidang kecabangan masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, dengan kebijakan pimpinan TNI AD untuk mewujudkan prajurit yang disiplin, jago tembak, jago bela diri, jago perang dan memiliki fisik yang prima, maka tuntutan perubahan harus dihadapi dengan peningkatan profesionalisme dan tertib administrasi. Dengan demikian latihan harus sesuai dengan realisme, dihadapkan pada tugas operasi yang sesungguhnya agar mampu mewujudkan prajurit TNI AD yang profesional .
Tujuan latihan Ancab adalah untuk meningkatkan kemampuan tempur tingkat perorangan sampai dengan satuan setingkat Brigade dan kerja sama antarsatuan/kecabangan .
“Ini untuk mewujudkan sinergitas dan efektivitas antarkecabangan guna memperoleh daya tempur yang efektif,” ungkapnya.
Eksekutiv Vice Presiden PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Junaidi Nasution mengatakan, untuk memberangkatkan 1.200-an anggota TNI yang akan melaksanakan latihan ancab di Baturaja, Sumatera Selatan, akan dibagi dua gelombang.
Untuk yang pertama berangkat sebanyak 15 gerbong diberangkatkan pukul 13.00 wib dengan mengangkut 966 orang anggota TNI, sedangkan untuk gelombang kedua dengan 5 rangkaian kereta dengan mengangkut 234 orang anggota TNI yang diberangkatkan pada pukul 13.30 waktu setempat.
“Kita siapkan fasilitas yang ada, dan tidak kita beda-bedakan. Seperti ruangan kereta yang AC dan lainnya. Dan di masing-masing gerbong tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak satu dan lainnya,”katanya
Ia menjelaskan, selain menerapkan protokol kesehatan, setiap anggota yang berada di dalam kereta juga akan di lakukan cek suhu tubuh selama 3 jam sekali, dan wajib menggunakan masker dan lainnya.
“Walaupun ini sesama anggota, kita harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,”jelasnya
