Jakarta (ANTARA) - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 tetap tinggi sebesar 133,7 miliar dolar AS, meskipun turun dibandingkan dengan posisi akhir September 2020 sebesar 135,2 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Dijelaskan, penurunan cadangan devisa pada Oktober 2020 itu antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ke depan, katanya, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Berita Terkait
Wamendag: "Game online" berpotensi sumbang devisa negara
Rabu, 21 Februari 2024 5:58 Wib
Menparekraf sebut nilai devisa pariwisata capai 10,46 miliar dolar AS
Selasa, 28 November 2023 10:35 Wib
BI melaporkan cadangan devisa Indonesia turun jadi 133,1 miliar dolar AS
Selasa, 7 November 2023 13:35 Wib
Kementrian Keuangan canangkan pembentukan Desa Devisa Klaster Kopi di Bengkulu
Kamis, 31 Agustus 2023 5:42 Wib
Cadangan devisa Indonesia naik
Jumat, 6 Januari 2023 10:39 Wib
BP2MI sebut pemerintah sediakan KUR Rp100 juta untuk pekerja migran
Minggu, 4 Desember 2022 19:07 Wib
BI: Cadangan devisa RI 130,2 miliar dolar AS di Oktober
Senin, 7 November 2022 11:10 Wib
BP2MI sebut PMI sumbangkan devisa Rp159,6 triliun per tahun
Sabtu, 16 Juli 2022 5:37 Wib