Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia kembali mempercepat proses pembangunan outlet Pertashop dengan PT Pertamina (Persero) untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa.
Dengan pembangunan target 40 ribu outlet Pertashop hingga tahun 2024 sebagai lembaga penyalur resmi BBM, LPG, pelumas, dan produk ritel Pertamina berskala kecil yang digalakkan di desa-desa seluruh Indonesia, diharapkan masyarakat dapat menikmati energi berkualitas dengan akses yang lebih mudah.
Memastikan target ini dapat tercapai, Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis outlet Pertashop kepada calon mitra yang direkomendasikan pemerintahan desa, melalui kegiatan sosialisasi bersama Kemendagri RI untuk wilayah Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Selasa .
Sosialisasi dihadiri Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI Natta Irawan, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Jumali, serta jajaran pemerintahan mulai dari provinsi hingga desa di wilayah Lampung.
Natta Irawan mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung dan Pertamina atas kolaborasinya dalam menentukan titik dan proses pembangunan Pertashop.
Menurutnya sinergitas ini bisa mempercepat tercapainya tujuan Pertashop yakni pemerataan akses energi bagi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi perdesaan.
"Intinya adalah komitmen yang kuat dari pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota, agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan program Pertashop. Kunci pembangunan ada di sini, makin cepat, maka makin cepat juga masyarakat dan perekonomian desa menerima manfaatnya," ujar Natta Irawan.
Natta melanjutkan, Kemendagri RI juga melakukan tugas pembinaan dan pengawasan secara umum kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota, serta penyelenggaraan pemerintahan desa untuk percepatan pencapaian target program Pertashop ini.
“Sumber daya manusia juga sekaligus kita tingkatkan kualitasnya, ini adalah bentuk pembinaan yang kita perlukan untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah Pertashop,” kata Natta.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut menyampaikan apresiasi serta komitmen seluruh jajarannya dalam proses pembangunan outlet Pertashop.
“Pertashop adalah amanah untuk membangun potensi desa dan seluruh perangkatnya. Kami sudah menentukan titik Pertashop di seluruh 2.400-an desa di Provinsi Lampung, selanjutnya kami akan sinergi dengan Pertamina untuk menentukan kelayakannya," ujar Arinal.
Selain itu, Arinal juga akan bersinergi dengan Pertamina memastikan standar pelayanan, keselamatan, serta operasional Pertashop.
"Standar harus kita jaga, selain mendorong pertumbuhan ekonomi kita juga harus mengedukasi petugas ataupun perangkat desa bahwa ini adalah objek vital yang harus dijaga dan memberikan kepercayaan bagi masyarakat yang ingin membeli," ujarnya pula.
Jumali mengatakan Pertamina di sini diberikan amanah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa, agar makin berkembang. Karenanya, kerja sama kemitraan bisnis outlet Pertashop ini dibuka untuk pemerintahan desa, koperasi, dan pelaku usaha atau UKM untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa.
“Program Pertashop bersama Kemendagri RI ini sejalan dengan program One Village One Outlet (OVOO) Pertamina. Sebagai bentuk pemberdayaan pemerintahan desa, Pertamina memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola, sehingga kehadiran Pertashop selain mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, juga dapat menggerakkan perekonomian desa dan manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” ujar Jumali.
Pada tahun 2020 Pertamina, menargetkan 4.558 Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Adapun hingga bulan Oktober ini, terdapat total 753 outlet Pertashop yang sudah dan akan siap beroperasi di Indonesia.
Untuk wilayah Lampung, Executive General Manager Regional Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Asep Wicaksono hadi memaparkan, saat ini telah beroperasi 17 outlet Pertashop yang tersebar di kota atau kabupaten berikut, yaitu: 5 titik di Lampung Selatan, 1 titik di Pesawaran, 4 titik di Lampung Timur, 4 titik di Mesuji, dan 3 titik di Tanggamus
"Pertamina terus mempercepat pembangunan Pertashop untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa dan masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi SPBU. Dengan demikian masyarakat tidak kesulitan akses lagi mendapatkan produk-produk Pertamina,” ujar Asep.
Sementara di wilayah Sumbagsel total outlet Pertashop yang sudah beroperasi sebanyak 42 titik dari total target pemerintah tahap I tahun 2020 sebanyak 59 titik.
Selain itu, dengan dibukanya pembukaan outlet Pertashop untuk umum, untuk Sumbagsel sudah masuk pendaftaran peminat usaha Pertashop sebanyak 238.
Dari segi kualitas, Asep memastikan produk yang dijual d outlet Pertashop memiliki standar yang sama dengan yang dijual di SPBU termasuk dari segi faktor keamanan dan akurasi takarannya, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Pasokan BBM disalurkan langsung menggunakan mobil tangki dari fuel terminal terdekat dari lokasi Pertashop. Dengan harga yang sama seperti di SPBU, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya tanpa harus berkendara lebih jauh untuk mengisi BBM," ujarnya lagi.
Baca juga: Penjualan Pertashop di Lampung rata-rata 500 liter per hari
Baca juga: Bupati Pringsewu ikuti rakor virtual dalam rangka percepatan pelaksanaan program pertashop
Pertamina terus bangun Pertashop, Lampung siapkan titik di 2.400 desa
Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis outlet Pertashop