Beli tiket online via ferizy pengguna jasa nikmati perjalanan ferry lamcar dan nyaman

id Lampung, asdp,tiket elektronik

Beli tiket online via ferizy pengguna jasa nikmati perjalanan ferry lamcar dan nyaman

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah tidak menjual tiket di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, sehingga pengguna jasa dapat membeli tiket dari 60 hari sebelum (H-60) hingga 5 jam (J-5) sebelum jadwal masuk pelabuhan. (Antaralampung/HO)

Diperkirakan tetap mengalami penurunan sekitar 20-25 persen
Bandarlampung (ANTARA) - PT Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) sudah tidak menjual tiket di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, sehingga pengguna jasa dapat membeli tiket dari 60 hari sebelum keberangkatan (H-60) hingga 5 jam (J-5) sebelum jadwal masuk pelabuhan.

Di tengah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) COVID-19, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan layanan penyeberangan pada libur panjang peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW pada pekan depan dapat berjalan aman, lancar, nyaman, tertib, dan selamat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pihaknya memastikan pelayanan dan fasilitas di pelabuhan maupun kapal penyeberangan dalam kondisi baik dan siap beroperasi demi meningkatkan experience pengguna jasa mulai dari sisi pelayanan e-Ticketing, pelayanan di pelabuhan, hingga di kapal.

"Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tahun ini pada Kamis (29/10) bertepatan hari libur yang cukup panjang seiring penetapan cuti bersama. Diperkirakan, puncak arus berangkat terjadi pada Selasa (27/10) dan Rabu (28/10), dan puncak arus balik pada Sabtu (31/10) dan Minggu (1/11). Pada periode tersebut, kami perkirakan pergerakan kendaraan pribadi yang menyeberang di Merak-Bakauheni maupun Ketapang-Gilimanuk akan meningkat dibandingkan hari normal," kata Ira Puspadewi, Minggu

Menurutnya, selama periode layanan angkutan libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, diperkirakan tetap mengalami penurunan sekitar 20-25 persen seiring dengan berkurangnya aktivitas dan mobilitas masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Tentunya, kata dia lagi, ASDP secara konsisten dan berkelanjutan memberikan pelayanan prima dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat di pelabuhan dan kapal mulai dari disinfeksi kapal, imbauan menjaga jarak, serta mengingatkan pengguna jasa dan petugas untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan.

Di samping peran petugas di lapangan, imbauan protokol kesehatan ini, disampaikan secara berkala melalui pengeras suara di pelabuhan dan kapal. Dipastikan, semua fasilitas terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 tetap tersedia dan dapat dipergunakan seperti mulai dari wastafel cuci tangan, spot hand sanitizer, marka physical distancing di jalur serta di kursi-kursi penumpang. Hingga saat ini, ASDP juga masih mematuhi aturan pemuatan penumpang dan kendaraan dari jumlah maksimal kapasitas kapal sebanyak 50 persen.

Terkait trafik kendaraan yang akan melintas, untuk di Merak dan Bakauheni diperkirakan akan turun 22 persen dengan produksi rata-rata harian pada libur panjang besok diprediksi mencapai 5.256 unit kendaraan dan 5.190 unit kendaraan campuran per hari. Pada saat puncak arus berangkat dari Merak pada H-1 diperkirakan mencapai 9.570 unit kendaraan, dan puncak arus balik dari Bakauheni pada H+2 dan H+3 sebanyak 7.270 unit dan 8.360 unit kendaraan campuran.

"Namun, kami pastikan arus berangkat dan balik terlayani dengan baik, karena ASDP menyiapkan kapasitas terpasang kapal yang memadai, rata-rata sebanyak 18.700 unit kendaraan campuran per harinya dengan total kapal 59 unit siap operasi di lintasan Merak-Bakauheni," katanya pula.
Baca juga: ASDP : 70 persen penumpang sudah gunakan tiket elektronik


Selanjutnya, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, pergerakan kendaraan diperkirakan juga akan turun sekitar 27 persen.

Namun, pada saat libur panjang besok arus kendaraan akan mengalami kenaikan dibandingkan hari normal seiring rencana perjalanan liburan masyarakat dari Jawa ke Bali atau sebaliknya. Rata-rata produksi harian kendaraan dari Ketapang sebanyak 4.852 unit dan dari Gilimanuk sebanyak 4.886 unit.

"Diperkirakan trafik kendaraan akan naik dari Ketapang pada puncak arus berangkat H-1 sebanyak 5.440 unit dan arus balik H+3 sebanyak 6.110 unit. Sedangkan dari Gilimanuk puncak arus berangkat dan arus balik pada H-1 dan H+3 dengan trafik kendaraan sebanyak 6.160 unit. Kami pastikan di lintasan tersibuk kedua ini juga terlayani dengan baik seiring kapasitas kapal terpasang yang memadai sebanyak 10.500 unit kendaraan campuran yang dilayani kapal siap operasi sebanyak 54 unit kapal," katanya lagi.

Sejak awal ASDP terus mensosialisasikan agar pengguna jasa ferry mempersiapkan perjalanan dengan sebaik-baiknya termasuk dengan melakukan pembelian tiket melalui Ferizy via website www.ferizy.com, aplikasi di ponsel atau beli langsung di Alfamart.

Manfaatkan sebaik-baiknya kemudahan pembelian tiket online ASDP, karena tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Melalui online, tiket dapat dibeli mulai dari 60 hari sebelum (H-60) hingga 5 jam (J-5) sebelum jadwal masuk pelabuhan. Saat melakukan reservasi tiket ferry online, pengguna jasa wajib mengisi data penumpang dan kendaraan sesuai dengan kartu identitas dan STNK.

"Seiring dengan pembatasan kuota kapasitas (port capacity management), pastikan pengguna jasa telah memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan. Dan kami imbau pengguna jasa melakukan check in mulai 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan dengan mempersiapkan e-Ticket dan kartu identitas," katanya lagi.

Pada periode layanan libur panjang ini, ASDP juga menerapkan proses screening (stopper) di sejumlah titik akses jalan menuju pelabuhan yang berperan untuk memastikan bahwa pengguna jasa sudah memiliki tiket. Dengan demikian, penumpukan kendaraan di area toll gate pelabuhan dapat dihindari.

"Kami menempatkan petugas khusus yang menyaring pengguna jasa yang belum bertiket agar tidak langsung masuk ke area pelabuhan atau pengguna jasa yang datang tapi tidak sesuai jam keberangkatannya maupun tidak sesuai data identitas yang tertera di e-Ticket. Kita akan filter, sehingga tidak akan menimbulkan antrean di pelabuhan," katanya pula.
Baca juga: Tiket wisata elektronik di Gunung Kidul terkendala jaringan