Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN menegaskan bahwa masyarakat luar daerah yang ingin masuk atau berkunjung ke kota itu harus menjalani tes cepat terlebih dahulu guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Nanti mulai Senin (26/10) saya akan buka dua posko untuk melakukan rapid test kepada siapa saja yang ingin datang ke kota ini," kata Wali Kota Herman HN di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa posko tersebut akan dibuat di pintu keluar masuk Kota Bandarlampung yakni di Tugu Radin Intan yang merupakan perbatasan kota ini dan Kabupaten Lampung Selatan serta di pintu keluar Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Kecamatan Sukarame.
"Kita akan siapkan 5.000 alat tes cepat, jadi siapa saja yang reaktif tidak boleh masuk ke Bandarlampung," kata dia.
Wali Kota Bandarlampung dua periode itu juga menyebutkan bahwa setiap posko akan diisi oleh sepuluh petugas untuk memeriksa semua orang yang menuju Bandarlampung.
"Kasus COVID-19 di Bandarlampung ini cukup melonjak dalam dua bulan terakhir dan rata-rata yang terkena ini dari daerah luar maka pembuatan posko ini juga untuk mengantisipasi penyebaran virus yang dibawa oleh orang luar daerah ke kota ini," kata dia.
Apalagi, lanjut dia, akhir bulan nanti ada libur panjang nasional yang memungkinkan akan banyak orang pengunjung dari luar daerah yang masuk ke Lampung khususnya kota Bandarlampung.
"Saya minta kepada masyarakat baik di Kota Bandarlampung maupun luar daerah mari kita sama-sama jaga kesehatan diri sendiri dengan terapkan protokol kesehatan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung Ahmad Nurizki menegaskan bahwa rapid test tersebut akan diberlakukan kepada semua masyarakat yang ingin masuk ke kota ini.
"Ya semuanya, termasuk warga Bandarlampung yang bekerja di luar daerah dan akan pulang tetap akan kena rapid test. Jika reaktif maka akan dites usap langsung dan kami akan beritahukan kepada camat, lurah dan RT setempat untuk mengawasinya," kata dia.
Namun, untuk warga luar daerah jika yang bersangkutan saat dites cepat hasilnya reaktif maka mereka tidak diizinkan masuk ke Bandarlampung.
Berita Terkait
Seorang WNI "overstay" di Jepang meninggal akibat COVID-19
Kamis, 25 Januari 2024 21:41 Wib
Dokter spesialis: Perhatikan gejala COVID varian baru pada orang tua yang berisiko
Selasa, 9 Januari 2024 12:43 Wib
Wali Kota Depok sebut kasus COVID-19 meningkat
Kamis, 4 Januari 2024 9:31 Wib
Komisi IX DPR sebut kebijakan vaksin COVID-19 berbayar belum tepat
Minggu, 31 Desember 2023 5:19 Wib
Kemenkes: Dua pasien COVID-19 dua varian di Batam meninggal
Selasa, 26 Desember 2023 17:23 Wib
Tinjau Pelabuhan Merak, Menko PMK ajak pemudik lengkapi vaksinasi dan booster cegah COVID-19
Sabtu, 23 Desember 2023 18:57 Wib
Rumah Sakit Adam Malik Medan rawat empat pasien COVID-19
Kamis, 21 Desember 2023 0:09 Wib
Dinkes Lampung Selatan ungkap temuan satu kasus positif COVID-19
Rabu, 20 Desember 2023 13:15 Wib