Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis masih berpotensi kembali menguat usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut soal stimulus dalam cuitannya di media sosial.
Rupiah dibuka menguat 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.699 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.
"Sentimen positif kembali ke pasar keuangan sejak siang kemarin, karena meskipun Trump menunda negosiasi paket stimulus tapi Trump membuka perilisan stimulus parsial yang menyasar pekerja, industri penerbangan, dan lain-lain," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ariston menuturkan sentimen positif tersebut mendorong pelemahan dolar AS namun pasar tetap mewaspadai dinamika seputar stimulus itu.
Menurutnya, apabila stimulus parsial yang diungkapkan Trump kembali terhambat, dolar AS akan menguat kembali.
"Dari dalam negeri sendiri, pasar mungkin mewaspadai gejolak reaksi terhadap UU Cipta Kerja," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS.
Pada Rabu (7/10) lalu rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.710 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.735 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib
Indonesia raup potensi transaksi 9,6 juta dolar di Ambiente di Jerman
Selasa, 6 Februari 2024 5:43 Wib
Rupiah tergelincir jadi Rp15.790 per dolar AS
Kamis, 1 Februari 2024 9:37 Wib
WNI yang dijebloskan ke penjara Australia dapat kompensasi 27,5 juta dolar Australia
Sabtu, 20 Januari 2024 5:34 Wib