Penularan COVID-19 meningkat, Dispar Denpasar batasi jumlah kunjungan wisatawan

id pemkot denpasar,pembatasan wisatawan,pariwisata,wisata bali,pariwisata denpasar,pantai sanur,pameran foto,denfest 2020

Penularan COVID-19 meningkat, Dispar Denpasar batasi jumlah kunjungan wisatawan

Suasana penyeberangan di Pantai Sanur, Denpasar, Bali (Antara/Pande Yudha/2020)

tidak hanya jumlah yang dibatasi, namun objek juga memberlakukan skema protokol kesehatan
Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Denpasar, MA Dezire Mulyani, menyatakan pihaknya memberlakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan pada setiap destinasi pariwisata, karena angka penularan virus COVID-19 di kota itu masih meningkat.

"Kami tidak mungkin melakukan pelarangan wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di wilayah Denpasar, namun untuk melakukan pencegahan klaster COVID-19 di kawasan wisata itu dilakukan pembatasan kapasitas dari jumlah kunjungan di setiap kawasan wisata," kata di sela-sela pameran foto 'Grubug Ageng' dalam rangka Denfest-20 di Denpasar, Sabtu.

Ia mencontohkan kawasan Pantai Sanur Denpasar yang mampu menampung jumlah wisatawan hingga 700 orang, maka untuk menekan penyebaran virus iut akhirnya dibatasi 100 orang pengunjung per hari, meski pada saat normal bisa mencapai 200 pengunjung per hari.

"Itu karena adanya COVID-19, maka jumlah kunjungan hanya berlaku pada 100 orang, meski kalau normal biasanya mencapai 200 pengunjung per hari. Bahkan, tidak hanya jumlah yang dibatasi, namun objek juga memberlakukan skema protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: PT Pertamina MOR V jadikan garam tradisional Kusamba tujuan wisata alternatif


Secara kumulatif terhitung pada Jumat (2/10) , kasus positif COVID-19 di Denpasar tercatat sebanyak 2.492 kasus, jumlah pasien sembuh mencapai 2.237 orang (89,76 persen), jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 51 orang (2,05 persen) dan yang masih dalam perawatan sebanyak 204 orang (8,19 persen).

Tentang pameran foto "Grubug Ageng" itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani, menilai para fotografer mampu menyajikan sisi humanis yang menyentuh masyarakat dalam mengungkap kejadian COVID-19, sehingga satu foto sudah mewakili jutaan kata-kata yang dapat menggugah masyarakat untuk berbuat sesuatu bagi sesama dalam setiap bencana.

"Puluhan foto yang ada juga dapat mengabarkan kepada dunia tentang bencana non-alam COVID-19 yang terjadi di Pulau Dewata dan upaya yang telah dilakukan masyarakat serta pemerintah untuk menanggulangi, karena itu terima kasih kepada ANTARA dan teman-teman media lain di Bali atas partisipasinya dalam Denfest tahun ini," katanya.

Pameran foto yang dibuka setiap hari untuk umum di Gedung DNA Denpasar mulai 3 Oktober hingga 31 Desember 2020 dari pukul 09.00 WITA hingga 21.00 WITA itu menyajikan 40 foto dari awal pandemi masuk Bali, seperti pemulangan warga asing dari Bali karena COVID-19, situasi Bandara Ngurah Rai saat pertama kali ada COVID-19, kegiatan swab test di Pasar Badung, petugas menyemprotkan disinfektan di rumah warga atau Pasar Kumbasari yang terpapar COVID-19.

Ada pula foto pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Denpasar, kegiatan belajar dan ibadah melalui daring, hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan hingga foto adaptasi kebiasaan baru seperti aktivitas ibadah kembali dibuka, persiapan pembukaan hotel dan ruang publik kembali dibuka.
Baca juga: Danau Tamblingan Buleleng dirancang jadi destinasi wisata spiritual
Baca juga: Kemenparekraf bikin terobosan, promosikan program "We Love Bali" saat pandemi