Nilai ekspor Lampung Agustus turun 25,10 persen

id ekspor lampung, impor lampung, bps lampung, komoditas lampung

Nilai ekspor Lampung Agustus turun 25,10 persen

Kepala BPS Lampung Faizal Anwar (ANTARA/HO)

Mengalami penurunan 25,10 persen dibanding ekspor Juli 2020
Bandarlampung (ANTARA) - Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2020 mencapai 207,37 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami penurunan 25,10 persen dibanding ekspor Juli 2020. 

"Nilai ekspor Agustus 2020 ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, juga mengalami penurunan 17,70 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Faizal Anwar, di Bandarlampung, Kamis. 

Ia menyebutkan sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2020 adalah lemak dan minyak hewan/nabati; kopi, teh, rempah-rempah; olahan dari buah-buahan/sayuran.

Kemudian, batu bara; bubur kayu/pulp; daging dan ikan olahan; ikan dan udang; karet dan barang dari karet; gula dan kembang gula; dan ampas/sisa industri makanan.

Penurunan ekspor Agustus 2020 terhadap Juli 2020 terjadi pada tujuh golongan barang utama, yaitu lemak dan minyak hewan/nabati turun 48,51 persen; ampas/sisa industri makanan turun 45,39 persen.

Karet dan barang dari karet turun 30,42 persen; bubur kayu/pulp turun 19,89 persen; gula dan kembang gula turun 15,27 persen; ikan dan udang turun 4,93 persen; dan kopi, teh, rempah-rempah turun 2,05 persen. 

Sedangkan golongan barang utama yang mengalami peningkatan adalah batu bara naik 22,33 persen; olahan dari buah-buahan/sayuran naik 16,78 persen; serta daging dan ikan olahan naik 8,62 persen.

Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Agustus 2020 adalah Amerika Serikat mencapai 37,83 juta dolar AS, Pakistan 22,03 juta dolar AS, Italia18,90 juta dolar AS, Tiongkok 18,77 juta dolar AS, India 18,39 juta dolar Singapura, 10,25 juta dolar AS, dan Belanda 8,06 juta dolar AS. 

Kemudian, Jepang 7,83 juta dolar AS, Taiwan 6,64 juta dolar AS, dan Hong Kong 5,95 juta dolar AS. 

"Peranan kesepuluh negara tersebut mencapai 74,58 persen," ujar Faizal.
Baca juga: PT GGP luncurkan "sustainability report" pertama di Provinsi Lampung
Baca juga: Nilai ekspor Lampung naik 25,24 persen