Petani Mesuji pilih budi daya jamur merang di tengah pandemi

id Jamur merang,Mesuji

Petani Mesuji pilih budi daya jamur merang di tengah pandemi

Sejumlah petani di Kabupaten Mesuji Lampung menyebutkan bahwa mereka di tengah pandemi COVID-19 memilih membudidayakan jamur merang dibandingkan mengolah kebun karet atau sawit sehubungan harga jamur cukup mahal, yakni mencapai Rp20 ribu/kg di tingkat petani (Antara Lampung/Dedy Irawan)

Mesuji (ANTARA) - Sejumlah petani di Kabupaten Mesuji Lampung menyebutkan bahwa mereka di tengah pandemi COVID-19 memilih membudidayakan jamur merang dibandingkan mengolah kebun karet atau sawit sehubungan harga jamur cukup mahal, yakni mencapai Rp20 ribu/kg di tingkat petani

"Membudidayakan jamur tidak membutuhkan lahan luas, karena pembudidayaan bisa dilakukan di samping rumah, dan harga jamur cukup tinggi. Di pasar, harganya bisa mencapai Rp30 ribu per kilogram,"kata Suandi, salah satu anggota kelompok tani yang membudidayakan jamur, di Mesuji, Sabtu.
 
Ia menyebutkan budi daya jamur lebih menguntungkan dibandingkan pengolahan kebun karet atau sawit, sedang jamur merang dibudidayakan dengan menggunakan tangkos sawit sebagai medianya.

Menurut dia, tandan kosong (tangkos) sawit di Mesuji melimpah, dan budi daya jamur tidak rumit.
 
"Cukup dengan membuat kumbung dengan rak bertingkat, menyiapkan media tanam dari tangkos sawit. Benih jamur disebar rata. Setelah itu, benih jamur dibiarkan tumbuh selama satu bulan. Setelah jamur tumbuh aktif, maka panen bisa dilakukan setiap hari sampai penanaman bibit jamur baru,"katanya.
 
Sejumlah petani di Kabupaten Mesuji Lampung menyebutkan bahwa mereka di tengah pandemi COVID-19 memilih membudidayakan jamur merang dibandingkan mengolah kebun karet atau sawit sehubungan harga jamur cukup mahal, yakni mencapai Rp20 ribu/kg di tingkat petani (Antara Lampung/Dedy Irawan)
 
  
Limbah tankos memiliki fungsi sebagai pupuk sekaligus sebagai media tanaman jamur merang (volvariella volvacea).

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Jamur Tunggal Jaya, Suyadi, mengatakan satu kumbung ukurang 4X4 meter bisa menghasilkan panen jamur sebanyak 100 kg sampai dengan 300 kg dengan masa panen lima hari.  

Ia menyebutkan jamur asal Mesuji dikirim ke pasar lokal di Mesuji, Tulangbawang dan Bandarlampung.

Ia menyebutkan kelompok tani yang dipimpinnya beranggotakan 40 orang.