"Membudidayakan jamur tidak membutuhkan lahan luas, karena pembudidayaan bisa dilakukan di samping rumah, dan harga jamur cukup tinggi. Di pasar, harganya bisa mencapai Rp30 ribu per kilogram,"kata Suandi, salah satu anggota kelompok tani yang membudidayakan jamur, di Mesuji, Sabtu.
Ia menyebutkan budi daya jamur lebih menguntungkan dibandingkan pengolahan kebun karet atau sawit, sedang jamur merang dibudidayakan dengan menggunakan tangkos sawit sebagai medianya.
Menurut dia, tandan kosong (tangkos) sawit di Mesuji melimpah, dan budi daya jamur tidak rumit.
"Cukup dengan membuat kumbung dengan rak bertingkat, menyiapkan media tanam dari tangkos sawit. Benih jamur disebar rata. Setelah itu, benih jamur dibiarkan tumbuh selama satu bulan. Setelah jamur tumbuh aktif, maka panen bisa dilakukan setiap hari sampai penanaman bibit jamur baru,"katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Jamur Tunggal Jaya, Suyadi, mengatakan satu kumbung ukurang 4X4 meter bisa menghasilkan panen jamur sebanyak 100 kg sampai dengan 300 kg dengan masa panen lima hari.
Ia menyebutkan jamur asal Mesuji dikirim ke pasar lokal di Mesuji, Tulangbawang dan Bandarlampung.
Ia menyebutkan kelompok tani yang dipimpinnya beranggotakan 40 orang.