Restoran terapung ikon baru wisata kuliner di Banjarmasin Kalsel

id Restoran terapung di Banjarmasin, wisata kuliner di Banjarmasin, Harjad ke-494 Kota Banjarmasin,wisata banjarmasin

Restoran terapung ikon baru wisata kuliner di Banjarmasin Kalsel

Peresmian restoran terapung di Banjarmasin.(Antaranews Kalsel/Sukarli)

Semoga ini jadi ikon baru wisata di Banjarmasin, apalagi restoran terapung ini menyuguhkan kuliner khas Banjar
Banjarmasin (ANTARA) - Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki ikon baru wisata kuliner berupa restoran terapung di siring Sungai Martapura di depan Balai Kota Banjarmasin.

Restoran terapung yang dimiliki oleh gabungan 21 koperasi di Kota Banjarmasin tersebut diresmikan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, Senin.

Ibnu Sina mengapresiasinya terwujudnya restoran terapung yang megah di Sungai Martapura, Banjarmasin, yang dibentuk oleh koperasi itu.

"Ini mimpi yang jadi nyata, saksi sejarah dibangunnya dengan kebersamaan koperasi di kota ini," ujarnya.
Baca juga: Disbudpar Kota Banjarmasin tutup pariwisata hingga akhir tahun 2020


Ibnu Sina menyatakan keberadaan restoran terapung ini menjadi kado spesial bagi Hari Jadi  ke-494 Kota Banjarmasin yang jatuh pada 24 September ini.

"Semoga ini jadi ikon baru wisata di Banjarmasin, apalagi restoran terapung ini menyuguhkan kuliner khas Banjar," katanya pula.

Dikatakan dia, restoran ini tentunya sangat menarik dikunjungi karena ada sensasinya makan di atas sungai.

"Apalagi ada khasnya di sini, dengar musik tidak terkira dari suara kelotok dan ada goyangannya, karena restoran ini di atas kapal tongkang," ujar dia lagi.

Dia yakin restoran ini akan sukses, apalagi pemilik restoran ini sebanyak 21 koperasi yang anggotanya lebih 5.000 orang.

"Kami dari pemerintah kota selalu mendukung upaya wirausaha baru dan koperasi yang terus eksis, termasuk restoran terapung ini," ujarnya.

Sementara itu Ketua Koperasi Restoran Terapung Banjarmasin Sumarno mengatakan pembangunan restoran ini penuh dengan perjuangan dari koperasi gabungan, karena membutuhkan biaya yang cukup besar yakni sekitar Rp1,2 miliar.

"Karenanya pembangunan restoran ini selesai 2 tahun, ini berkat juga banyak dukungan semua pihak," ujarnya lagi.

Sumarno menyatakan, untuk mendapatkan kapal tongkang ini saja, pihaknya mendapat harga yang sangat murah dari PT Basirih Industri.

"Tentunya komitmen kita hanya untuk restoran dan komitmennya lagi tidak semata-mata keuntungan, tapi mendukung pariwisata," katanya pula.
Baca juga: Pelaku wisata Banjarmasin berduka atas wafatnya "Kai Api" Muhammad Arsyad
Baca juga: Pariwisata sungai di Banjarmasin dapat bantuan jukung tambangan dari PLN