Disparpora Kepahiang Bengkulu kembangkan tujuh destinasi wisata

id Mountain valley, air terjun sengkuang,BUMDes Kepahiang,wisata kepahiang

Disparpora Kepahiang Bengkulu kembangkan tujuh destinasi wisata

Objek wisata Air Terjun Sengkuang, di Kabupaten Kepahiang. (Foto dok.Antarabengkulu.com)

Tujuh destinasi wisata unggulan yang ini semuanya adalah wisata alam
Kepahiang (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu tengah mengembangkan tujuh destinasi wisata yang ada di daerah itu.

Tujuh destinasi wisata di Kepahiang antara lain, Air Terjun Sengkuang, Air Terjun Bukit Hitam, Curug Embun, Danau Suro, Air Terjun Merigi, Mountain Valley Kabawetan, Damai Sari Flower dan Air Terjun Daspetah.

Kepala Disparpora Kepahiang Teddy Adeba, di Kepahiang, Jumat, mengatakan pengembangan tujuh destinasi wisata  di wilayah itu dilakukan  bertahap sejak beberapa tahun belakangan baik menggunakan pembiayaan daerah maupun anggaran pusat.

"Tujuh destinasi wisata unggulan yang ini semuanya adalah wisata alam, di mana pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat dan BUMDes," kata dia.
Baca juga: KLHK meninjau lokasi bekas tambang di Bengkulu yang jadi wisata alam


Keberadaan tujuh destinasi wisata di Kepahiang itu kata dia, saat ini sudah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal juga dari luar daerah seperti di Kota Bengkulu, Curup dan lainnya.

Pengelolaan destinasi di wilayah itu sendiri sudah melibatkan peran dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan kelompok masyarakat masing-masing desa dengan memanfaatkan potensi wisata desa.

"Sudah ada tiga BUMDes yang mengelola pariwisata desa seperti yang ada di Desa Sidorejo, Desa Sidomakmur dan Desa Sukasari. Tetapi karena adanya pandemi COVID-19 sehingga yang baru buka kembali adalah lokasi wisata Mountain Valley di Desa Sidorejo," terangnya.

Potensi wisata yang ada di Kabupaten Kepahiang kata Teddy, cukup banyak terutama air terjun namun semuanya belum bisa digarap karena keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah itu.
Baca juga: Benteng Marlborough dan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu kembali dibuka