PT Hutama Karya ruas Terpeka melakukan simulasi penanganan kecelakaan di jalan tol

id simulasi ,penanganan kecelakaan,jalan tol,ruas terpeka,hutama karya,lampung

PT Hutama Karya ruas Terpeka melakukan simulasi penanganan kecelakaan di jalan tol

Petugas Hutama Karya ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung mengevakuasi korban kecelakaan saat simulasi penanganan kecelakaan di ruas jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung di Kabupaten Mesuji, Lampung, Sabtu (19/9/2020). Simulasi tersebut digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dalam menangani kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera.(Antaranews Lampung/Ardiansyah.)

Bandar Lampung (ANTARA) -
Petugas Hutama Karya ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung mengevakuasi korban kecelakaan saat simulasi penanganan kecelakaan di ruas jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung di Kabupaten Mesuji, Lampung, Sabtu (19/9/2020). Simulasi tersebut digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dalam menangani kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Trans Sumatera. (Antaranews Lampung/Ardiansyah.)

Pengelola ruas tol Terbanggibesar-Pematangpanggang-Kayuagung (Terpeka), PT  Hutama Karya menggelar simulasi penanganan kecelakaan di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) kilometer 234, Mesuji, Lampung, Sabtu (19/9/2020).

Branch Manajer PT HK Ruas Terpeka, Yoni Satyo mengatakan simulasi penanganan pada kecelakaan ini dimaksudkan  untuk merefresh tugas dan wewenang dari petugas lalu lintas di tol Terpeka dalam menangani kecelakaan.

"Jadi kita harapkan para petugas tetap menjaga batas waktu yang ditetapkan dalam standar pelayanan minimum yang diberlakukan di badan usaha jalan tol oleh badan pengelola jalan tol kementerian PUPR dalam menangani kecelakaan," Ujar Yoni, Sabtu.

Yoni menambahkan, saat ini kerap mengalami kendala dalam melakukan evakuasi kecelakaan yang dipengaruhi tingkat keparahan kecelakaan terlebih  jika korban dalam kondisi terjepit.

"Jadi kendala melakukan evakuasi tergantung tingkat keparahan kecelakaan itu berbeda-beda, misalnya ada kejadian korban terjepit mungkin itu membutuhkan waktu ekstra yang lebih lama daripada tidak terjepit. Standar penanganan kita maksimum 20 menit sesuai dengan SPM," katanya.

Yoni menerangkan, kecelakaan yang kerap terjadi di ruas Terpeka diakui banyak diakibatkan karena pengemudi yang mengantuk, dan akibat pecah ban.

"Kecelakaan disini terbanyak karena mengantuk, sekitar 60% dan sisanya pecah ban. Jadi kita juga menghimbau kepada pengguna jalan untuk tidak memaksakan meneruskan perjalanan jika kondisi badan itu sudah lelah.

Maksimum berkendara itu selama 3 jam, dan pengguna jalan bisa beristirahat di rest area yang sudah disediakan, yang tak kalah penting, sebelum memasuki tol mohon memeriksa kembali kesiapan dan kondisi kendaraan, ban, rem dan lainnya sebelum berkendara menggunakan tol," terangnya.