Bandarlampung segera jual aset guna tutupi defisit anggaran

id COVID-19,Bandarlampung,Sekda

Bandarlampung segera jual aset guna tutupi defisit anggaran

Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung Badri Tamam, saat di wawancarai, Kamis. (17/9/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung segera menjual tiga aset berupa tanah hasil kerja sama reklamasi yang berada di tiga kecamatan guna menutupi defisit anggaran akibat terdampak pandemi COVID-19.

"Sudah jelas kita bahkan seluruh daerah saat ini sedang mengalami defisit akibat pandemi  COVID-19 sehingga tidak memungkinkan menaikkan pendapatan dari pajak dan retribusi," kata Sekretaris Kota Bandarlampung, Badri Tamam, di Bandarlampung, Kamis.

Maka, lanjut dia, secara teori guna menutupi defisit tersebut yakni dengan menjual aset yang dimiliki oleh Pemkot Bandarlampung yang hingga saat ini belum sama sekali dimanfaatkan.

"Kita sendiri mengalami defisit yang cukup besar dimana Dana Alokasi Umu (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) masih tertahan di pusat Rp160 miliar, kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun mengalami penurunan 35 persen ditambah ada lagi yang tidak masuk ke PAD," ujarnya.

Menurutnya, dengan menjual tiga aset tanah yang berada di Kecamatan Panjang dan Bumi Waras yang bila dijumlah sekitar 1,6 hektare serta tanah yang berada di belakang Hotel Sahid sekitar 1,3 hektare, Pemkot bisa mendapatkan dana sekitar Rp100 miliar," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Pemkot juga berencana meminjam dana ke pemerintah pusat sebesar Rp150 miliar.

"Pemerintah pusat kan bilang bagi daerah yang terdampak COVID-19 bisa meminjam dan untuk yang paling terasa itu daerah kota karena pendapatannya dihasilkan dari pajak dan retrubisi. Namun untuk pinjaman ini kita usahakan dapat berapa saja dan bila bisa Rp150 miliar," jelasnya.

Sebab, lanjut dia, dana-dana tersebut nantinya akan dipakai guna belanja daerah yang menjadi prioritas.

"Dalam menyusun penataan ulang anggaran itu kan ada program prioritas, semua ada komposisinya, seperti belanja di bidang kesehatan, jejaring pengaman sosial dan infrastruktur," kata dia.

Sementara, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan bahwa tiga aset tanah yang akan dijual guna menutupi defisit telah ditawarkan kepada pihak ke tiga.

"Aset itu hingga kini belum dimanfaatkan, sehingga tidak apa-apa jika kita jual, jadi apabila ada pihak ketiga yang ingin membeli ya silakan saja," kata dia.