Bandarlampung (ANTARA) - Ekonomi Lampung pada triwulan II 2020 minus 3,57 persen year on year (yoy), terkontraksi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif sebesar 1,73 persen (yoy).
"Begitu pula dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh sebesar 5,61 persen (yoy)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan, pada "Lampung Economic Update" secara webinar di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan, kontraksi pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan II 2020 tercatat lebih dalam dibandingkan Sumatera ( minus 3,01 persen/yoy), namun masih relatif lebih baik dibandingkan nasional ( minus 5,32 persen/yoy).
Pencapaian ini, lanjutnya, secara spasial menempatkan Lampung pada peringkat ketujuh dari sepuluh provinsi di Sumatera.
Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2020 tersebut disebabkan oleh menurunnya kinerja semua kelompok pengeluaran.
Konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar minus 4,49 persen (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,53 persen (yoy).
"Hal ini antara lain dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat yang menurun akibat aktivitas produksi yang berkurang sejak pandemi COVID-19," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, adanya imbauan "physical distancing" dan larangan mudik berpengaruh pada menurunnya konsumsi masyarakat.
Kinerja konsumsi pemerintah dan investasi juga menurun dibandingkan triwulan I 2020 yakni masing-masing minus 6,83 persrn (yoy) dan minus 7,32 persen (yoy).
Sementara itu, dari sisi eksternal, pada triwulan II 2020, ekspor terkontraksi lebih dalam terutama dipengaruhi oleh penurunan volume ekspor bahan bakar mineral, olahan dari buah-buahan/sayuran, dan ampas/sisa industri makanan.
Sejalan dengan ekspor, impor juga terkontraksi lebih dalam pada triwulan II 2020 terutama disebabkan oleh penurunan volume impor pupuk dan binatang hidup.
Kontraksi impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor menyebabkan ekspor neto tercatat mengalami ekspansi sebesar 141,42 persen (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi minus 253,63 persen (yoy).
Dari sisi lapangan usaha (LU), kontraksi perekonomian Lampung pada triwulan II 2020 terutama disebabkan oleh penurunan LU sekunder dan LU tersier.
Berita Terkait
Junanto Herdiawan dikukuhkan jadi Kepala BI Lampung
Jumat, 22 Maret 2024 13:07 Wib
Pasar Takjil Bandarlampung diminati warga berburu makanan berbuka puasa
Kamis, 14 Maret 2024 17:40 Wib
Pemprov Lampung tingkatkan investasi maksimalkan serapan tenaga kerja
Kamis, 14 Maret 2024 14:03 Wib
Realisasi investasi Lampung 2023 capai Rp10,8 triliun
Kamis, 14 Maret 2024 14:02 Wib
Pemprov Lampung terus pantau IPH selama Ramadhan
Kamis, 14 Maret 2024 12:54 Wib
Forum Investasi Lampung perkuat komitmen dukung pertumbuhan ekonomi
Kamis, 7 Maret 2024 16:00 Wib
Pemprov Lampung akan tambah wirausahawan muda untuk tingkatkan ekonomi
Selasa, 5 Maret 2024 14:29 Wib
BKHIT Lampung sebut ekspor buah segar jadi potensi ekonomi daerah
Sabtu, 2 Maret 2024 21:39 Wib