Calon kepala daerah harus jadi teladan masyarakat disiplin protokol kesehatan

id Pilkada,KPU Lampung

Calon kepala daerah harus jadi teladan masyarakat disiplin protokol kesehatan

Komisioner KPU Lampung Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Antonius Cahyalana, di Bandarlampung, Rabu.(16/9/2002). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) -

KPU Lampung meminta seluruh calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada harus dapat jadi teladan dan memberikan contoh yang baik, dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan sehingga 
mereka yakin bahwa pemungutan suara mendatang benar-benar aman dari COVID-19.

"Penting bagi kita memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pilkada ini bisa berjalan aman jika semuanya menerapkan protokol kesehatan," kata Komisioner KPU Lampung Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Antonius Cahyalana, di Bandarlampung, Rabu.

Menurutnya, guna memberikan kepercayaan ke masyarakat untuk bisa berpartisipasi pada pilkada di tengah pandemi tentunya tidak cukup hanya dengan penyelenggara yang bersosialisasi saja. 

Namun, para tokoh dan calon kepala daerah harus ikut mengkampanyekan dan memberikan contoh yang bagus dan baik kepada masyarakat tentang protokol kesehatan di setiap tahapan pilkada ataupun agenda pribadinya.

"Bagaimana caranya agar masyarakat percaya bahwa ini tidak akan menjadi klaster pilkada ? Tentunya seluruh komponen bisa patuh dan mengkampanyekan protokol kesehatan," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa di PKPU telah diatur terkait Pilkada di tengah pandemi, bahwa para calon kepala daerah diminta untuk tidak melakukan atau membuat kerumunan dan hal lain sebagainya.

"Ya jadi PKPU nya dituruti jangan sebaliknya malah mengumpulkan massa yang ditakutkan menjadi klaster baru, yang kami harapkan itu tidak terjadi," kata dia.

Ia mengatakan, kalau dari pihak penyelenggara jelas telah menerapkan protokol kesehatan dsri tahapan pendaftaran hingga nanti hari pemungutan suara.

"Semuanya telah diatur secara rigit di PKPU seperti jumlah pemilih di TPS yang sebelumnya 800 orang sekarang di kurangi menjadi 500 mata pilih, jam pencoblosan dan lain sebagainya yang telah sesuai protokol kesehatan, nah ini semua guna pilkada yang berjalan aman dan damai," kata dia.