Andi Desfiandi rilis buku "Jeda dan Secangkir Asa"

id buku, andi desfiandi,covid-19,peluncuran buku

Andi Desfiandi rilis buku "Jeda dan Secangkir Asa"

Buku berjudul "Jeda dan Secangkir Asa" ditulis oleh Andi Desfiandi. (ANTARA/HO)

Buku ini, self-publishing. Cetakan awal 1.000 eksemplar
Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Yayasan Alfian Husin Dr Andi Desfiandi merilis buku karyanya, 'Jeda dan Secangkir Asa, Catatan dan Harapan Andi Desfiandi', bertepatan peringatan HUT Ke-75 RI tahun 2020 ini.

Dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Minggu, saat peluncuran, ekonom cum filantrop yang juga Ketua IKA Unpad Lampung, Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Lampung, dan Ketua DPP Pejuang Bravo Lima (PBL) Bidang Ekonomi ini menyebut, buku itu merupakan kumpulan ragam tulisan, opini publik, dan pendapatnya di berbagai media massa dan media sosial.

"Buku ini, self-publishing. Cetakan awal 1.000 eksemplar," kata Andi via pesan singkat.

Saat ditanya, adakah rencana cetakan kedua nanti. "Kalau permintaan ada Insya Allah," ujar dia diplomatis.

Sekretaris Yayasan Alfian Husin, Lili Diana selaku narahubung penjualan buku itu, menyebut angka penjualan sesuai dengan pemesanan. "Beguyur Pak. Iya Pak," ujar Lili saat dikonfirmasi terpisah.

Selain isinya, hal yang menarik dari penerbitan buku ini adalah misi mulia penulisnya.

"Menurut Andi, seluruh keuntungan penjualan buku, disumbangkan," katanya, saat soft-launching.  
Baca juga: UMKM di tengah prahara COVID-19


Dalam poster digital (e-flyer) yang diedarkan, seluruh keuntungan penjualan buku itu nanti akan disumbangkan untuk panti asuhan, tenaga medis, dan masyarakat sebagai wujud solidaritas melawan COVID-19.

Adapun, dari semula Rp99 ribu, Andi mem-PO (pre-order) harga buku ini dibanderol Rp75 ribu per eksemplar.

Tak terbatas bagi para penggila buku, pehobi baca, pegiat literasi, siapa pun peminat buku ini yang ingin memperkaya wawasan plus berdonasi kemanusiaan bisa langsung pesan. Dua narahubung, Lili Diana di nomor 083160112694 dan Fia, staf yayasan, di 082282942704.

Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara menolong sesama. Beli buku ini salah satunya. Meminjam istilah Bu Tejo, ini baru "solutif" namanya. 
Baca juga: Aktivis 98 usulkan visoner Lampung Andi Desfiandi jadi Wamen