Pemerintah Kota Bandarlampung ajak warga gotong royong putus penyebaran COVID-19

id COVID-19,Wuhan,Bandarlampung,Atgas COVID-19,Lampung.

Pemerintah Kota Bandarlampung ajak warga gotong royong putus penyebaran COVID-19

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung Ahmad Nurizki, Sabtu. (29/8/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung mengajak warga bergotong royong memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Tentunya guna menyudahi pandemi ini bukan saja menjadi tugas pemerintah atau Satgas Penanganan COVID-19 tapi menjadi tugas kita semua," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki, di Bandarlampung Sabtu.

Menurutnya, penting bagi seluruh elemen baik pengusaha, pekerja, pegawai kantoran dan masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan setiap saat dalam masa adaptasi kebiasaan baru agar jumlah orang yang terinfeksi virus tidak bertambah lagi.

Apalagi, lanjut dia, melihat perkembangan terkini di mana setiap harinya masih ada masyarakat yang terpapar virus corona.

"Jika kita memang sayang dengan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar maka saya harap masyarakat harus taat protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bandarlampung telah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penyebaran virus tersebut dengan berbagai cara, salah satunya dengan menjadikan warga kota wajib memakai masker.

"Kita juga terus melakukan penertiban protokol kesehatan kepada warga yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 baik di pasar modern dan tradisional maupun di jalan-jalan protokol," kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini warga Kota Bandarlampung yang terpapar COVID-19 berjumlah 161 orang namun pasien yang telah sembuh juga cukup tinggi yakni 133 dengan kasus kematian delapan orang.

"Kita harap dengan masyarakat yang taat protokol kesehatan harapannya kasus-kasus baru di kota ini tidak ada lagi," kata dia.