Millennial jadi jembatan hubungan Indonesia- Rusia

id Moskow,KBRI Moskow, Hubungan RI-Rusia

Millennial jadi jembatan hubungan Indonesia- Rusia

Wakil Dubes Besar RI, untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Azis Nurwahyudi mengatakan webinar ini menjadi salah satu kegiatan rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020. (KBRI)

London (ANTARA) - Milenial menjadi penghubung Indonesia dan Rusia sekarang dan masa mendatang, kata Kuasa Usaha ad interim KBRI Moskow/Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Azis Nurwahyudi dalam pembukaan sebuah webinar yang diadakan KBRI Moskow, Selasa (25/08).

Webinar yang masuk rangkaian Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia itu menghadirkan pembicara Judika Madhuri dari KBRI Moskow, Roman A. Romanov dari Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Gilang Kembara dari Center for Strategic and Information Studies.

Peminat webinar ini membludak, namun KBRI Moskow membatasi jumlahnya hanya 100 peserta. Mereka berasal dari Kementerian/Lembaga, sekolah dan perguruan tinggi serta perorangan dari Indonesia.

Azis mengatakan KBRI Moskow mengajak kawula muda inovatif dan gadget geek untuk mengenal lebih dalam hubungan Indonesia dan Rusia.

Judika Madhuri menyampaikan selayang pandang hubungan Indonesia dan Rusia sejak sebelum kemerdekaan sampai abad 21. 

Judika menyebut peran millennial penting dalam menggali peluang dan menjadi jembatan  hubungan kedua negara pada masa mendatang, sedangkan Roman Romanov menekankan kemajuan kerja sama kedua negara pada bidang ekonomi, keamanan, militer, kemanusiaan, dan kebudayaan.

“Indonesia dan Rusia mencapai perdagangan sebesar 2,45 juta dolar AS pada 2019 dan diharapkan akan meningkat setelah penandatanganan kemitraan strategis”, kata Roman.

Sementara itu Gilang Kembara menyebut hubungan diplomatik kedua negara telah melalui jalan berliku dalam tujuh puluh tahun dan sedang mengalami masa peremajaan pada abad 21.

“Penting pula bagi kedua negara  menjunjung hukum internasional berlaku terutama dalam mewujudkan perdamaian dunia dan kestabilan kawasan," kata Gilang.

Diskusi yang dipandu diplomat muda Juang Akbar itu  mengajak peserta mencari jembatan hubungan kedua negara yang bisa berupa partisipasi kaum muda dalam mengelola hubungan kedua negara.