Erick Thohir: Imunisasi massal ditargetkan Februari 2021

id Erick Thohir,Kominfo,imunisasi massal, vaksin COVID-19

Erick Thohir: Imunisasi massal ditargetkan Februari 2021

Tangkapan layar, Erick Thohir ketika jadi narasumber Forum Merdeka Barat 9 berlangsung secara daring, Sabtu (15/8)

Manado (ANTARA) - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap imunisasi massal vaksin COVID-19 bisa dilaksanakan mulai Februari 2021.

"Kita ingin pastikan imunisasi massal berjalan baik di awal tahun depan. Memang waktunya sangat sempit. Kalau dimulai Februari 2021 bisa nggak selesai di bulan Juli," kata Erick ketika berbicara pada Forum Merdeka Barat 9 dengan tema "Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit" yang berlangsung secara daring, Sabtu.

Erick mengatakan imunisasi merupakan bagian terakhir dari program Indonesia sehat yang harus berjalan lebih dulu dari semua program terkait dengan pandemi yang sedang melanda saat ini.

"Indonesia sehat harus berjalan lebih awal, baru kemudian bantuan, selanjutnya stimulus vaksin, dan terakhir imunisasi massal, kalau ini sudah dilakukan, baru kita bicara Indonesia tumbuh," kata Erick.

Dengan adanya imunisasi diharapkan masyarakat Indonesia bisa merasakan kembali kebersamaan yang hilang yang selama ini sudah jadi kebiasaan masyarakat.

Erick mengatakan tugas komite, yakni bagaimana melakukan percepatan, dukungan dan yang terpenting sinkronisasi.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Prof Dr Widodo Muktiyo, SE M.Com mewakili Menteri Kominfo ketika membuka acara tersebut mengatakan kegiatan ini tak lain ingin menyelamatkan masyarakat Indonesia di saat momentum perayaan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Diskusi yang dimoderatori Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat itu juga menampilkan pembicara lain, yakni Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dan Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin.