YKWS : Cegah stunting dengan program kebun sayuran buah dan tanaman obat

id Stunting lampung, kesehatan anak

YKWS : Cegah stunting dengan program kebun sayuran buah dan tanaman obat

Kegiatan penukaran sampah anorganik dengan sayuran bagi ibu hamil dan balita. (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) bersama Kelompok Wanita Tani melaksanakan program kebun sayuran buah dan tanaman obat keluarga guna mencegah adanya stunting di tengah masyarakat. 

"Hari ini bersama kelompok wanita tani (KWT) Cempaka dan komunitas pengelola sampah di Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kota Agung Timur tengah mengembangkan gerakan tukar sampah dengan sayuran, yang bertujuan untuk mendorong konsumsi sayur bagi masyarakat terutama ibu hamil," ujar Kordinator program WASH YKWS Tanggamus, Refki Tahzani, saat dihubungi di Bandarlampung, Jumat. 

Ia mengatakan, gerakan tukar sampah dengan sayuran merupakan implementasi dari penerapan pilar STBM-STUNTING, khususnya pilar ke-4 STBM (Sanitas Total Berbasis Masyarakat) serta pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita. 

"Inisiatif gerakan ini untuk mengajak rumah tangga, khususnya ibu hamil dan balita untuk  mengkonsumsi sayuran serta makanan bergizi seimbang, yang diperoleh dari kebun kelompok wanita tani," katanya. 

Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih. 

"Stunting dapat dicegah sejak dini yaitu sejak anak dalam kandungan, sehingga konsumsi gizi seimbang dengan banyak mengkonsumsi sayur mayur merupakan salah satu upaya mencegah stunting," kata Febrilia Ekawati. 

Menurutnya, untuk mendorong adanya konsumsi sayur tersebut dilakukan dengan menukarkan sampah anorganik dengan sayur mayur dan buah. 

"Program ini baru terlaksana kurang lebih empat bulan di satu desa di Kabupaten Tanggamus dan baru 35 kepala keluarga yang aktif, kita akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi gizi seimbang," ucapnya.