Dispar Yogyakarta belum prioritaskan promosi paket wisata, masih sangat terbatas

id Paket wisata,Yogyakarta,Promosi,wisata yogyakarta

Dispar Yogyakarta belum prioritaskan promosi paket wisata, masih sangat terbatas

Suasana kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang telah direvitalisasi. (ANTARA/Eka AR)

Promosinya saja kan kami belum bersifat mengajak orang datang ke Yogyakarta, jadi masih sangat terbatas
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan belum memprioritaskan promosi paket wisata untuk menarik kunjungan wisata ke daerah itu.

"Secara khusus kami belum promosikan paket wisata. Promosinya saja kan kami belum bersifat mengajak orang datang ke Yogyakarta, jadi masih sangat terbatas," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo di Yogyakarta, Senin (10/8).

Singgih mengatakan meski telah menyiapkan sejumlah paket wisata, pembatasan jumlah wisatawan di objek wisata masih menjadi prioritas utama untuk menghindari penularan COVID-19.

"Paketnya sudah ada cuma kami masih melihat pasarnya terlebih dahulu," kata dia.
Baca juga: Asita Yogyakarta batasi penjualan paket tur wisata, utamakan grup kecil


Menurut dia, sebagian besar wisatawan saat ini belum berminat mengakses paket wisata. "Sekarang ini kan euforianya wisatawan yang penting keluar dari rumah mau 'refresh' dulu," kata dia.

Ia mengaku mempersilakan pengelola objek wisata di daerah ini mengajukan izin uji coba operasional secara terbatas selama masa tanggap darurat COVID-19.

"Destinasi wisata yang siap maka kami akan lakukan uji coba," kata dia.

Menurut Singgih, hingga saat ini tercatat sebanyak 38 objek wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota yang diizinkan melakukan uji coba operasional secara terbatas.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Udhi Sudiyanto mengaku menggencarkan promosi objek wisata ruang terbuka untuk menarik kunjungan wisata saat adaptasi kebiasaan baru diterapkan di DIY.

"Promosi yang akan kami kemas sekarang lebih banyak ke destinasi-destinasi yang terbuka. Wisata alam, salah satunya," kata Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto.

Menurut Udhi, di masa pandemi, objek wisata ruang terbuka cenderung lebih aman dikunjungi wisatawan karena protokol kesehatan lebih leluasa diterapkan sehingga risiko penularan COVID-19 lebih kecil.

Meski demikian, ia membebaskan biro perjalanan wisata anggota Asita DIY menentukan objek wisata mana saja yang akan disasar.
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul Yogyakarta perpanjang uji coba pembukaan empat destinasi wisata