Disbudpar Kota Banjarmasin tutup pariwisata hingga akhir tahun 2020

id Pariwisata Kota Banjarmasin, wisata sungai Martapura di Banjarmasin, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin,wisata banjarmasin

Disbudpar Kota Banjarmasin tutup pariwisata hingga akhir tahun 2020

Wisata sungai dan pasar Terapung Banjarmasin.(Antaranews Kalsel/dok, ant)

Target memang ditetapkan hingga Desember 2020, tapi akan ada evaluasi setiap bulan
Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq mengatakan pariwisata di kotanya ditarget tutup hingga akhir tahun 2020 jika tidak ada perubahan signifikan pada penyebaran COVID-19.

Ikhsan di Banjarmasin, Selasa, mengatakan pariwisata yang ditutup tersebut, yakni, objek wisata siring sungai termasuk menara pandang, wisata pasar terapung, juga susur sungai yang berada di Jalan Piare Tender, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Menurut dia, kebijakan penutupan kawasan objek wisata siring sungai Martapura ini diperpanjang, semula dari Juli hingga September, namun karena belum ada tanda-tanda kasus penyebaran virus usai, hingga diperpanjang hingga target Desember.

"Target memang ditetapkan hingga Desember 2020, tapi akan ada evaluasi setiap bulan," ujar Ikhsan.
Baca juga: Pelaku wisata Banjarmasin berduka atas wafatnya "Kai Api" Muhammad Arsyad


Menurut dia, keputusan ini sesuai hasil rapat yang pihaknya lakukan dengan pihak terkait karena melihat kondisi daerah yang tidak memungkinkan lagi massa berkumpul, khususnya di objek wisata yang sangat rawan menimbulkan kluster baru penyebaran virus Corona.

"Mau tidak mau ini harus dilakukan, demi kemashalatan bersama. Karena belum ada tanda-tanda melandai. Jadi Pemkot tidak memberi ruang adanya kerumunan," papar Ikhsan.

Dia mengakui, keluhan para pelaku di objek wisata ini, seperti sopir kelotok wisata dan para pedagang pasar Terapung, termasuk juga pedagang kecil yang biasanya beraktivitas di wilayah objek wisata, namun semua harus memaklumi, kesehatan dan keselamatan jiwa lebih penting dari segalanya.

Dia mengakui pula, Kota Banjarmasin saat ini terus mengembangkan pariwisata sebagai alternatif menggerakkan ekonomi daerah selain sebagai kota jasa dan perdagangan, sebab tidak memiliki sumber alam yang bisa diolah, misalnya batu bara atau perkebunan sawit.

Sebagaimana diketahui, kata Ikhsan, objek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tender merupakan ikon pariwisata Kota Banjarmasin, di mana setiap pekannya lebih 5000 pengunjung mendatanginya.

"Misalnya dibuka saat ini, tidak ada yang menjamin bisa menerapkan protokol Kesehatan di sana, khususnya jaga jarak dan lainnya, hingga baiknya ditutup sementara," ujarnya.
Baca juga: Pariwisata sungai di Banjarmasin dapat bantuan jukung tambangan dari PLN