Jakarta (ANTARA) - Ada sejumlah pencegahan yang bisa dilakukan para penyandang diabetes melitus (DM) agar tak terinfeksi COVID-19 pada masa adaptasi normal baru, salah satunya lebih sering memantau gula darah.
Ketua Umum PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Ketut Suastika mengatakan, penyandang diabetes juga perlu sering mencuci tangan, menjaga pola makan yang sehat dan teratur, mengonsumsi obat secara rutin baik oral maupun injeksi serta melakukan latihan fisik.
"Penting sekali penyandang diabetes untuk berdiskusi dengan dokternya agar dapat mengevaluasi pilihan pengobatan yang tepat selama masa pandemi bagi masing-masing individu, agar mencapai pengendalian gula darah yang baik dan imunitas tubuh tetap terjaga," kata dia dalam siaran pers, Jumat.
Ketut juga menegaskan pentingnya perawatan diabetes yang lebih baik di masa adaptasi kebiasaan baru yakni terapi inovatif dan individual dibutuhkan oleh para penyandang.
Kemudian, bagi penyandang diabetes yang terkena COVID-19, Ketut menyarankan tetap meneruskan obat baik itu oral maupun suntikan. Pada kondisi gejala COVID-19 sedang, jika ada gangguan makan dan gejala bertambah berat, pengobatan bisa diganti dengan insulin.
Pada kasus COVID-19 berat dan kritis, pasien perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit, obatnya insulin.
Obat-obat lain selain obat anti-diabetes, sebaiknya dikonsultasikan penggunaannya dengan dokter yang merawat, menurut Ketut.
Diabetes, menjadi penyakit penyerta kedua yang paling sering ditemukan, sekitar 8 persen kasus setelah hipertensi dengan angka kematian tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan penderita secara umum (7,3 persen berbanding 2,3 persen.
“Diabetes Melitus (DM) salah satu faktor risiko tertinggi penularan COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan pedoman dan rekomendasi kepada pasien diabetes serta seluruh petugas medis dalam yang melayani pasien agar dapat memberikan pelayanan terbaik selama pandemi COVID-19 ini," kata Ketut.
Head of Medical Sanofi Indonesia, dr. Mary Josephine menambahkan, pihaknya berkomitmen menyediakan inovasi pengobatan untuk perawatan diabetes yang lebih baik bagi para penyandang diabetes melalui terapi kombinasi yang dapat mengontrol gula darah puasa (FPG) dan sesudah makan (PPG).
"Selain itu, upaya edukasi yang berkesinambungan telah kami lakukan untuk memastikan bahwa penyandang diabetes, dokter, petugas kesehatan, fasilitas kesehatan mendapatkan informasi yang tepat dalam manajemen diabetes melalui berbagai program advokasi digital," demikian tutur Mary.
Berita Terkait
Kedatangan pemain baru buat timnas perlu adaptasi lebih
Jumat, 22 Maret 2024 4:25 Wib
Lalu Muhammad Zohri masih perlu adaptasi psikologis
Kamis, 22 Februari 2024 12:52 Wib
Bek Liverpool Robertson puji kecepatan adaptasi Mac Allister dan Szoboszlai
Selasa, 18 Juli 2023 12:49 Wib
Arteta mengaku takjub dengan adaptasi Gabriel Jesus di Arsenal
Kamis, 4 Agustus 2022 23:10 Wib
Atlet MTB Indonesia lakukan adaptasi dan jajal lintasan di Vietnam
Sabtu, 14 Mei 2022 5:28 Wib
Pratama Arhan akan fokus adaptasi dulu di Jepang
Jumat, 4 Maret 2022 17:40 Wib
Dewan Pers: HPN 2022 momen adaptasi dunia digital
Senin, 7 Februari 2022 14:37 Wib
Pelatih Persib nilai dua striker baru pasti butuh adaptasi
Sabtu, 8 Januari 2022 7:40 Wib